Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU PKS

Mediaindonesia.com
12/7/2021 13:15
Konsisten Perjuangkan Pengesahan RUU PKS
Para peserta dalam kampanye dukungan untuk RUU PKS.(Dok.The Body Shop)

GELOMBANG kedua pandemi covid-19 yang melanda Indonesia saat ini memaksa pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. PPKM darurat adalah suatu situasi yang membuat masyarakat tidak nyaman namun hal itu penting dilakukan demi menekan laju penularan covid-19.

Meski begitu kondisi itu diharapkan tidak menjadi penghalang untuk meneruskan perjuangan melawan kekerasan seksual. Urgensi pengesahan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) akan terus dilakukan.

Baca juga: Praktik Kekerasan Terhadap Perempuan Menodai Integritas Bangsa

Apalagi kasus kekerasan seksual di Indonesia masih tinggi dan beberapa kasus belum terselesaikan. Berdasarkan data CATAHU 2021 dari Komnas Perempuan menyebut bahwa sepanjang 2020 kasus kekerasan seksual terjadi sebanyak 1.938 kasus atau sekitar 30%  di ranah personal.

Melihat tingginya angka kasus tersebut, The Body Shop Indonesia bersama para mitra yakni Yayasan Plan International Indonesia, Magdalene, Yayasan Pulih, dan Makassar International Writers Festival (MIWF) meningkatkan awareness publik terhadap isu kekerasan seksual melalui kampanye Stop Sexual Violence (SSV) Tahap Pertama yang digelar pada November 2020 hingga April lalu.

Penyerahan petisi 421,218 tanda tangan kepada pihak DPR RI menjadi milestone penting dari kampanye SSV Tahap Pertama yang menandai komitmen kuat dan keseriusan segenap pihak dalam upaya mendukung pengesahan RUU PKS. Mereka  melihat bahwa perjuangan masih belum berhenti. Mereka akan terus mengawal dan melanjutkan perjuangan ini melalui Stop Sexual Violence Tahap Kedua yakni Kampanye No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!). Kampanye yang memiliki fokus secara penuh pada pencegahan (prevention) dan pemulihan (recovery) korban tersebut digelar secara resmi melalui acara Press Conference Kampanye No! Go! Tell! dan Peluncuran Produk Terbaru Rangkaian White Musk pada (8/7).

“Mari kita dukung PPKM Darurat sehingga kita mengedepankan keselamatan sesama umat manusia dengan meminta mari kita melakukan berbagai aktivitas dari rumah. Dalam hal ini kami melakukan aktivitas dari rumah dengan terus berkampanye sebagai konsistensi mengawal RUU PKS melalui peluncuran kampanye No! Go! Tell!. Kampanye ini merupakan kelanjutan dari perjuangan bersama," ujar  Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia, Suzy Hutomo.

"Di tahap kedua ini kami ingin menjangkau lapisan masyarakat lebih luas lagi, mulai dari anakanak dan pelajar, mahasiswa, hingga lingkungan perkantoran, dengan fokus utama yaitu edukasi dan tindak pencegahan kekerasan seksual melalui mekanisme dasar, No! Go! Tell!, dengan dukungan dari seluruh mitra. Melalui mekanisme perlindungan diri dasar yang  diciptakan dalam kampanye ini diharapkan bisa menjadi mekanisme yang melindungi masyarakat ketika menghadapi situasi yang rawan kekerasan seksual,” imbuhnya.

Hal senada dikatakan CEO The Body Shop Indonesia, Aryo Widiwardhono. “Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, kami turut ambil peran dengan mengedepankan harapan untuk bekerja sama dalam melindungi diri dan sesama. No! Go! Tell! – kampanye Stop Sexual Violence Tahap Kedua ini adalah salah satu strategi universal. Dalam kampanye ini, kami akan lebih banyak mengedukasi masyarakat tentang bagaimana mengatasi isu kekerasan seksual, terutama dalam hal pencegahan. Edukasi lanjutan seperti inilah yang nantinya akan menjadi perisai kita bersama untuk mencegah lebih banyak lagi terjadi kasus kekerasan seksual di Indonesia yang dapat dilakukan mulai dari perlindungan diri dan teman terdekat terlebih dahulu.

Baca juga: Saat Pandemi Mereda, Kekerasan Terhadap Perempuan Justru ...

Luluk Nur Hamidah, Anggota Komisi IV DPR RI / Sekjen KPP RI meminta masyarakat untuk terus mengawal RUU PKS di DPR RI. "Kita tidak boleh pesimisis walaupun kondisi perjalanan RUU PKS di DPR RI sedikit menyusut. Proses yang sudah berjalan sampai saat ini adalah Rapat Dengar Pendapat Umum dan belum ada pembahasan lanjutan di DPR RI. Disamping itu, Saya mengapresisasi inisiatif kampanye No! Go! Tell! yang diusung oleh The Body Shop Indonesia bersama Para Mitra yang diharapkan dapat menjadi suatu mekanisme publik untuk mencegah kekerasan seksual."

"Melalui mekanisme ini, Saya berharap agar korban bisa menemukan ruang aman, tidak merasa sendirian dan ikut berdiri bersama Korban serta saling menguatkan. Saya juga berharap kedepannya tidak ada ruang tabu dalam hal pengungkapan kekerasan seksual, tidak ada juga ruang-ruang stigma yang terjadi pada korban. Jangan pernah lelah untuk memperjuangkan hak-hak korban kekerasan seksual” ujar Luluk Nur Hamidah.

Ratu Ommaya, Head of Values, Community & Public Relations The Body Shop Indonesia menyatakan bahwa terdapat dua aspek yaitu Prevention (Pencegahan) dan Recovery (Pemulihan). Untuk aspek Prevention (Pencegahan), tujuan utamanya yaitu membuat mekanisme keamanan bagi semua perempuan dan  perempuan muda dalam mencegah mereka dari bahaya kekerasan seksual. Sedangkan untuk aspek Recovery (Pemulihan), mereka menggandeng Yayasan Pulih dalam menciptakan ruang aman (safe space) dan program pemulihan bagi korban kekerasan seksual, khususnya kaum perempuan maupun remaja perempuan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti  mengatakan bahwa dampak kekerasan berbasis gender, salah satunya kekerasan seksual, dapat berakibat fatal bagi tumbuh kembang anak dan kaum muda, terutama perempuan. Plan Indonesia berkomitmen untuk memberikan ruang aman yang setara, serta perlindungan dan kebijakan yang mendorong kesetaraan bagi anak perempuan, salah satunya dengan kolaborasi lintas sektor.

“Dengan begitu, kami juga berharap dapat berkontribusi terhadap pengurangan angka kekerasan berbasis gender di Indonesia. Melalui Kampanye Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan, Plan Indonesia berkolaborasi dengan The Body Shop® Indonesia untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak dan pelajar tentang pentingnya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.”

Sementara itu, Public Relations Yayasan Pulih, Wawan Suwandi menyatakan pihaknya mengapresiasi berlanjutnya kolaborasi untuk terus memperjuangkan pencegahan kekerasan seksual di Indonesia, dalam sebuah Kampanye Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan. Pada kampanye kali ini, selain membuka layanan konsultasi psikologi bagi korban dan penyintas kekerasan seksual, Yayasan Pulih juga akan menjalankan program psikoedukasi, kelas dukungan bagi penyintas dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Lily Yulianti Farid, Founder & Director Makassar International Writers Festival mengatakan bahwa video yang mereka buat berdasarkan dua kisah nyata. "Kami adalah bagian dari masyarakat yang akan terus bergerak bersama mewujudkan Indonesia bebas kekerasan melalui kampanye ini."

Kartika Jahja, Singer & Activist menyampaikan bahwa dirinya hanya satu dari jutaan penyintas di seluruh negeri. Menurutnya bahaya kekerasan seksual bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.  “Marilah kita terus mengusahakan yang terbaik dalam menciptakan rasa aman bagi semua pihak, khususnya anak-anak yang perlu dilindungi.”

The Body Shop Indonesia juga akan meluncurkan Buku Dongeng No! Go! Tell! dengan judul “Saat Tiara dalam Bahaya” pada pertengahan bulan ini. Buku dongeng ini dapat digunakan untuk mempererat hubungan antara orangtua dan anak selama menghadapi masa pandemi kedua. Buku ini dapat membangun interaksi mengisi aktivitas di rumah. Buku ini ditulis oleh Watiek Ideo dan Zahara Keisha, yang merupakan ibu dan anak. Keduanya bersama Alnurul Gheulia sebagai ilustrator, serta Laura Lesmana Wijaya sebagai konsultan bahasa isyarat turut berkontribusi dalam pembuatan buku dongeng.  (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya