GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X menanggapi krisis oksigen yang sempat dialami RSUP Sardjiito pada Sabtu (3/7). Sri Sultan juga mengungkapkan kekurangan oksigen tidak hanya terjadi di RSUP Dr Sardjito, tetapi rumah sakit rujukan covid-19 yang lain.
Kekurangan oksigen tersebut tidak lepas dari kenaikan jumlah pasien covid-19 yang tinggi. Bahkan, dalam dua hari terakhir, penambahan kasus covid-19 di DIY mencapai di atas 1.000.
Sri Sultan mencontohkan, sebelum covid-19 meningkat, kebutuhan oksigen hanya berkisar 17 ton sehari. Namun, setelah jumlah kasus sehari naik, oksigen yang dibutuhkan mencapai 20 ton sehari.
"Semua RS tersebut perlu ditambah jumlah pasokan oksigennya," kata dia.
Sebetulnya kebutuhan oksigen di DIY sudah disuplai pertama kali sebanyak 18,1 ton dan hari berikutnya datang 20 ton. Namun, pasokan itu habis dalam waktu dua hari. Akibatnya, pada Sabtu (3/7), DIY kembali perlu bantuan oksigen karena stok menipis.
"Kami (Pemda DIY), langsung melakukan koordinasi dan meminta untuk dikirim dua kali sehari yang datang pada Minggu (4/7) dini hari (5/7)," jelas Gubernur DIY.
Sri Sultan pun menegaskan stok oksigen di beberapa rumah sakit di DIY pada Sabtu menipis, tetapi tidak sampai kehabisan oksigen.
"Jadi jangan sampai muncul asumsi bahwa pasien yang meninggal di Sardjito karena tidak ada oksigen," ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan covid-19 di DIY, pemerintah pusat pun sepakat akan menyuplai kebutuhan oksigen untuk rumah sakit di DIY per harinya sebanyak 47,6 ton. Hal tersebut disampaikan Sri Sultan seusai rapat bersama dengan Koordinator PPKM Mikro Darurat Luhut Binsar Panjaitan secara daring, Minggu (4/7) sore.
"Dalam rapat dengan pusat tadi disepakati kebutuhan oksigen di DIY per hari sebanyak 47,6 ton. Mudah-mudahan ke depan pasokan oksigen di RS Rujukan maupun RS lain di DIY terpenuhi dengan baik," ucap Sri Sultan.
Jumlah tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi RS Rujukan covid-19 saja melainkan juga RS nonrujukan covid-19 di DIY.
Baca juga: Bantuan Datang, Oksigen di RSUP Sardjito Aman Sampai Lima Hari
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan DIY membutuhkan kebutuhan pasokan oksigen setidaknya 20 ton setiap harinya. Namun dengan adanya lonjakan kasus covid-19 yang luar biasa, kebutuhan oksigen sekitar 47,6 ton setiap harinya yang akan dialokasikan pemerintah.
"Pemerintah akan mengalokasikan kebutuhan oksigen sebanyak 47,6 ton per hari ditambah adanya persediaan cadangan 50% dari alokasi harian tersebut," jelas dia.
Pasokan oksigen tersebut berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat serta bekerja sama dengan beberapa supplier besar di Tanah Air. Pemerintah pusat juga memberi arahan, oksigen nonmedis bagi industri sementara bisa dialihkan 90% untuk mencukupi kebutuhan oksigen medis. Namun, hal tersebut membutuhkan proses yang cukup memakan waktu.(OL-5)