Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DESA Binusan Dalam merupakan sebuah desa yang yang terletak di sebelah barat Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimanta Utara (Kaltara).
Dengan jumlah penduduk hampir 500 kepala keluarga, kelak desa ini akan menjadi salah satu lumbung pangan jika rencana pemindahan ibu kota negara resmi ditempatkan di provinsi yang kerap dijuluki “Benua Etam”.
Meski letaknya di tengah perkotaan, dan hanya berjarak sekitar 13 km dari wilayah kota, siapa sangka di salah satu RT di wilayah ini lebih dari 50 kepala keluarganya masih hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak.
Bukan saja karena desa ini juga belum teraliri listrik, bahkan kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan mendasarpun belum mampu dinikmati warga di desa yang berada di areal seluas 60,94 kilometer persegi.
Bisa dipahami jika hal ini terjadi, mengingat bertahun tahun keberadaan desa ini tidak tersentuh oleh akses infrastruktur yang mampu menjamin kehidupan warganya dalam kondisi layak. Hal itu dituturkan oleh Seperti Sappe, 35, yang juga ketua RT 11 Desa Binusan Dalam.
Menurut Sappe, sepanjang pengamatannya selama hampir lebih dari 30 tahun tinggal di desa tersebut, baru kali ini dirinya merasa dilahirkan kembali dengan adanya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Wilayah Perbatasan (Wiltas) 111.
Dengan TMMD Wiltas 111, akses jalan Desa Binusan Dalam yang dibuka akan mendatangkan berbagai kemudahan yang selama ini mungkin menjadi barang mahal bagi warga desa setempat.
Sappe yang sehari harinya memiliki mata pencaharian sebagai petani, mengatakan selama ini dirinya dan warga lainnya mengandalkan air dari setidaknya 3 sumber, di antaranya tadahan air hujan, galian sumur, dan air rawa.
Salah satu program TMMD yang menjadi sasaran tambahan untuk memenuhi keluhan warga adalah membangun tampungan air yang nantinya akan mengalirkan air bersih ke rumah rumah warga.
Kehadiran bak penampungan air bersih ini nantinya menjadi solusi atas masalah yang dihadapi warga terutama dengan ketersediaan air bersih bagi bagi konsumsi sehari hari maupun untuk mewujudkan sanitas yang layak bagi para warga.
“TMMD di wilayah Kodim 0911 Nunukan ini merupakan program setiap tahun, karena termasuk TMMD wilayah perbatasan,” kata Komandan Kodim 0911/Nunukan sekaligus Dansatgas TMMDke-111 Letkol Czi Eko Pur Indriyanto pada keterangan pers, Minggu (4/6).
”Jadi ini selaras juga dengan programnya Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi membangun dari pinggiran, atau membangun dari perbatasan," jelas Letkol Czi Eko Pur Indriyanto.
Tak hanya akses jalan, Eko mengatakan, melalui TMMD pihaknya juga melakukan perbaikan untuk beberapa rumah yang tak layak huni. Serta, melakukan pembuatan fasilitas MCK.
"Selain pembukaan jalan, kita juga membangun rehab untuk rumah tidak layak huni, ada 5 unit. Kemudian pembuatan MCK seperti kita ketahui bersama kalau masyarakat di dalam itu kan masalah kebersihannya juga kurang, makanya kita juga mengedukasi masyarakat ya dibuatkan MCK sehingga untuk membuat kotoran dan lain sebagainya ada tempatnya," paparnya. (RO/OL-09)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Koleksi dari label Arunika Borneo itu tampil di peragaan Indonesia Fashion Aesthetics (IFA), Minggu (4/3).
Sebagai BUMN telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyadari betul pentingnya pembangunan infrastruktur terhadap pembangunan masyarakat dan ekonomi Indonesia.
Minimal 1 poin didapat jika gagal menang di Stadion Demang Lehman.
PEMENUHAN infrastruk-tur masih menjadi priori-tas utama bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai upaya un-tuk membuka keterisolasian wilayah
WACANA pemindahan ibu kota negara pertama kali dikemukakan Presiden Soekarno pada 17 Juli 1957
Perang dagang AS-Tiongkok diperkirakan berdampak pada penurunan ekspor-impor kacang kedelai. Hal tersebut akan membuat produk sawit Indonesia dapat menjadi pilihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved