Superkurban Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat

Bayu Anggoro
23/6/2021 08:35
Superkurban Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan Ketat
CEO Rumah Zakat Nur Efendi(MI/BAYU ANGGORO)


RUMAH Zakat berkomitmen melaksanakan kurban dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Semua prosesnya harus disiplin mulai dari penyembelihan, boning, deboning, hingga pengemasan menjadi kornet atau rendang dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik.

CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan, pihaknya menerapkan protokol
kesehatan (prokes) yang ketat dalam proses pengelolaan Superqurban.
"Semua proses pengelolaan qurban, seluruh sumber daya manusia yang
terlibat sudah dipastikan kesehatannya, dan tidak ada kerumunan dalam
prosesnya," ungkapnya, di Bandung, Rabu (23/6).

Selain menerapkan prokes yang ketat, Superqurban memiliki manfaat lebih
luas karena daya tahan yang lebih lama sehingga distribusinya dapat
dilakukan sepanjang tahun. Superqurban dapat menjadi ketahanan pangan
bagi Indonesia dalam menghadapi masa-masa sulit seperti bencana alam,
daerah rawan pangan, hingga pandemi covid-19.

"Insya Allah Superqurban ini sesuai syariah karena menurut Fatwa MUI
Nomor 37 Tahun 2019 Tentang Pengawetan dan Pendistribusian Daging Kurban Dalam Bentuk Olahan, bahwa daging qurban ini boleh diolah dalam kemasan sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih lama," ujar Nur Efendi.

Selain Superqurban, Rumah Zakat pun memiliki program Desaku Berqurban,
yakni penyaluran hewan qurban ke desa-desa minim pequrban. Tujuannya
agar masyarakat desa yang jarang merasakan daging, dapat menikmati
hidangan istimewa di hari raya, sekaligus memberdayakan para peternak di desa.

Tahun lalu sebanyak 3.066 pequrban menitipkan hewan qurban dalam program Desaku Berqurban untuk dibagikan kepada 23.027 penerima manfaat yang ada di desa. Sementara tahun ini sedah ada para peternak di 100 titik Desa Berdaya Agrobisnis binaan Rumah Zakat yang menyediakan hewan qurban untuk program Desaku Berqurban.

"Tahun ini kami menargetkan 20.000 pequrban berpartisipasi dalam program Superqurban dan Desaku Berqurban. Tujuannya agar semakin banyak
masyarakat yang dapat terbantu dengan lebih maksimal dari program ibadah qurban," tutur Nur Efendi. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya