Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SELAMA 12 jam dari hari Kamis (17/6) pukul 18.00 WIB hingga hari Jumat (18/6) pukul 06.00, kegempaan Gunung Merapi didominasi dengan kegempaan guguran yang mencapai 104 kali.
Kegempaan guguran ini amplitudo berkisar antara 3 milimeter hingga 35 milimeter dan durasi 7 detik hingga 127 detik. Sedangkan kegempaan awanpanas guguran sebanyak 3 kali dengan amplitudo 35 milimeter hingga 36 milimeter dan 81 detik hingga 135 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Heru Suparwaka, mengungkapkan kegempaan lainnya yang tercatat diseismogram adalah hembusan sebanyak 7 kali dengan amplitudo 3 milimeter hingga 14 milimeter dan durasi 8 detik hingga 34 detik, serta kegempaan fase banyak atau hybrid sebanyak 2 kali dengan ampliduto 2 milimeter dan 3 milimeter dengan durasi 6 detik.
Selama 12 jam tersebut, katanya, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian mencapai 100 meter dari puncak.
Dikatakan, teramati terjadinya 3 kali awanpanas guguran dengan jarak luncur hingga 1400 meter mengarah ke tenggara dan barat daya. Sedangkan guguran lava pijar tercatat sebanyak 16 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya.
"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 13-21 derajat Celsius, kelembaban udara 68-87 %, dan tekanan udara 567-707 mmHg," katanya.
Dkatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. "Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," katanya. Saat ini status Gunung Merapi masih pada level Siaga.
Sementara Stasiun Klimatologi Sleman, BMKG Yogyakarta, mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia di sebelah selatan Yogyakarta.
"Tinggi gelombang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter," kata Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas. (OL-13)
Baca Juga: Lonjakan Kasus Pasca-Idulfitri Harus Jadi Pembelajaran
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Kasus PHK di Jawa Tengah diperkirakan semakin meningkat hingga akhir tahun mendatang. Hal ini seiring semakin bertambahnya sejumlah perusahaan (industri) yang tutup .
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan saat ini pihaknya terus menggencarkan pembangunan rumah sederhana layak huni (RSLH).
CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved