Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri Pertanian Resmikan Food Estate di Lima Daerah di Sumsel

Dwi Apriani
28/5/2021 20:32
Menteri Pertanian Resmikan Food Estate di Lima Daerah di Sumsel
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo(Antara)

MENTERI Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meresmikan food estate yang ada di lima kabupaten di Sumatra Selatan, Jumat (28/5). Adapun lima kabupaten tersebut yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, OKU Selatan dan OKU Timur.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, langkah ini sebagai dasar paling utama untuk menjaga keberlangsungan kehidupan masyarakat di masa depan. Ini juga sebagai bukti bahwa Sumsel bukanlah Provinsi yang biasa-biasa saja tapi sebuah provinsi yang menyokong kehidupan masyarakat di provinsi lainnya di Indonesia.

Setidaknya, ada enam provinsi di Indonesia, dimana produktivitasnya yang akan menjaga ketahanan pangan.

"Sumsel ini bukan Provinsi yang biasa, pertanian itu bukan hanya soal makan tapi juga lapangan kerja hingga memutar ekonomi dasar yang besar. Kalau desanya bagus maka Provinsi dan Indonesia khususnya," katanya disela Kick Off Food Estate "Petani Bela Negeri" Agrosolution Sumatra Selatan, Jumat (28/5).

Syahrul menegaskan, bahwa Indonesia memiliki basic ketahanan pangan yang kuat. Indonesia menduduki peringkat ke 4 produsen beras terbesar di Dunia. Untuk mewujudkan lingkaran food estate, maka daerah dan provinsi harus bisa memiliki luasan diatas 1.000 hektar atau tingkat satu.

"Kalau dibawah itu belum bisa food estate atau hanya food estate tingkat dua dan tiga. Peralatan juga harus siap, kalau gubernur setuju akan kita tanda tangani, food estate kita perbaiki dan yuk kita ekspor. Saya harap pencanangan bisa dilihatkan nanti di Agustus," katanya.

Baca juga :Polisi Bongkar Sindikat Dagang Kendaraan Bodong ke Timor Leste

Diungkapkan Syahrul, ditengah pandemi Covid-19, tak sedikit sektor yang terdampak namun sektor Pertanian tetap tumbuh. Bahkan, nilai ekspor pertanian Indonesia di Januari-Desember 2019-2020 naik menjadi Rp450,79 Triliun atau naik 15,54 persen dari Rp390 T di periode sebelumnya.

"Orang semua produksi berhenti dan selama pandemi ini banyak yang kembali di desa dan kembali jadi petani," ujarnya.

Selain itu, dengan sinergi dan kekompakan yang telah dilakukan seperti saat Ramadhan dan idul Fitri kemarin stabilitas harga dan kondisi pangan terjamin aman.

"Idul Adha nanti saya harap kita harus kompak. Apa yang dibutuhkan langsung dikoordinasikan, kalau ada daerah yang butuh daging langsung masukan ke daerah yang butuhkan," katanya

Sementara, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan, Sumsel mempunyai persoalan sama dengan persoalan pertanian di daerah lainnya, seperti soal lahan, masalah pupuk, produktivitas, dan market.

Melalui food estate sebagai komitmen serius, Pemprov untuk lebih ingin tahu dan memberikan solusi permasalahan yang ada dilahan pertanian setiap kabupaten. Misalkan untuk daerah yang bisa di ekstensifikasi dan intensifikasi namun harus ada jaminan seperti pasar dan penyediaan pupuk bagi petani.

"Pupuk organik butuh cara dan waktu untuk sampai ke lokasi tanam maka perlu pendampingan, kemudian Sumsel beraneka ragam komoditas namun sebaiknya bisa dilakukan seragaman varietas dengan terbentuknya klaster-klaster," katanya.

Ditambahkan, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumsel, R Bambang Pramono mengatakan food estate di Sumsel berawal dari usulan di 23 feb 2021 silam.

"Kami terus berbenah, ada dua hal yang ditekankan, korporasi dan mitra pihak ketiga. Korporasi yang didalamnya akan digabungkan para petani agar menjadi manejerial. Serta Perkuat dengan pihak swasta. Saat ini baru dua penggilingan padi besar di Sumsel namun masih ada 16 lagi yang akan segera diikut sertakan," jelasnya.

Baca juga :Harga Kacang Kedelai Meroket, Perajin Tahu Tempe NTT Sekarat

Dalam pencanangan food estate ini, ada lima kabupaten yang ikut serta berkomitmen, yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Oku Timur, OKU Selatan dan Ogan Ilir. "Dari daerah-daerah ini ada yang di ekstenfikasi dan intensifikasi. Ada 118 ribu hektar di Banyuasin, 10 ribu hektar di OKI. Kemudian, Intensifikasi di wilayah OKU Timur 20 ribu hektar, OKU Selatan 3.000 hektar dan 2 hektar di Ogan Ilir," katanya.

Sementara, Tri Wahyudi Saleh, Dirut PT Pusri Palembang, PT Pusri mengapresiasi atas kesempatan untuk mendukung food estate.

Agrosolution Hadir ditengah-tengah untuk memberikan pendampingan pupuk dan teknologi, Pupuk Indonesia dan PT Pusri akan mendukung secara penuh serta akan segera mengembangkan pupuk spesifik untuk komoditi yang dibutuhkan di Sumatera Selatan

"Saat ini Pusri ada 2 pabrik yang di awal Januari 2022 akan membangun pabrik baru dengan kapasitas yang sama dengan harapan dapat mendukung wujud lumbung pangan nasional," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya