Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KECERIAAN terpancar dari wajah polos bocah-bocah pedalaman puncak pegunungan saat Tim Ekspedisi Meratus 2021 tiba di Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah.
Kunjungan tim ekspedisi yang beranggotakan komunitas jurnalis peduli lingkungan Pena Hijau Indonesia, Mapala, komunitas pendaki dan pewarta foto Kalimantan Selatan ini adalah SDN Datar Ajab. Desa Datar Ajab termasuk bangunan sekolah disana merupakan salah satu lokasi terparah dilanda bencana banjir bandang awal tahun 2021 lalu.
Sisa-sisa bencana berupa puing bangunan rumah penduduk yang hancur total dan belum bisa diperbaiki pun masih terlihat jelas. Bangunan sekolah SDN Datar Ajab sendiri belum dibersihkan dan kerusakan fasilitas sekolah akibat banjir belum diperbaiki.
Siang itu hanya belasan orang dari 63 orang total siswa yang bisa hadir ke sekolah mereka. Tanpa seragam dan tanpa alas kaki mereka datang ke sekolah.
"Sebagian besar dari murid disini bermukim di lokasi yang jauh dan kebetulan saat ini adalah musim panen padi gunung sehingga mereka ikut ke ladang membantu orang tua mereka," kata Imbin, salah seorang guru SDN Datar Ajab saat menerima tim ekspedisi, Minggu (23/5).
Kepada tim ekspedisi Imbin menceritakan, pasca bencana banjir bandang Januari 2021 lalu dan adanya kebijakan pendidikan di tengah pandemi covid 19 yang berlaku nasional praktis sekolah diliburkan.
Masalahnya kegiatan belajar daring tidak bisa dilaksanakan di wilayah pedalaman Pegunungan Meratus karena tidak ada sinyal dan kemampuan masyarakat lokal menyediakan fasilitas laptop atau smartphone untuk anak-anak mereka terbatas.
Darno,9 salah seorang siswa SDN Datar Ajab yang rumahnya hancur akibat banjir mengatakan pasca banjir keluarganya pindah dan bermukim di ladang mereka di lokasi aman di atas bukit. "Sekarang ke sekolah menjadi jauh, baju sekolah juga hilang kena banjir," ujar Darno yang kemudian diajak menjadi porter cilik tim ekspedisi mengunjungi desa-desa terpencil di puncak Pegunungan Meratus.
Ekspedisi Meratus 2021 adalah kegiatan pendakian puncak-puncak pegunungan Meratus serta mengeksplor keanekaragaman hayati, budaya, potensi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar pegungan Meratus. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Ekspedisi Meratus akan berlangsung hingga Agustus. "Kami menargetkan mendapat hasil liputan berupa karya tulis, foto dan video tentang lingkungan sekaligus potensi ekonomi dan wisata dari ekspedisi ini," ungkap Khaidir Rahman, Wakil Ketua Pena Hijau Indonesia.
Ekspedisi pertama ini mengambil rute wilayah Hantakan, Batang Alai dan pendakian Gunung Priuk. Kunjungan ke balai adat dan permukiman desa-desa terpencil di pedalaman Meratus. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai Kalimantan Selatan. (OL-13)
Kawasan hutan lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan seluas 119 ribu hektare akan ditetapkan sebagai Taman Nasional Pegunungan Meratus.
MASYARAKAT adat di pegunungan Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan penolakan terhadap kebijakan perdagangan karbon yang dikampanyekan pemerintah.
LONGSOR terjadi di Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada Rabu (27/11) malam.
PEMERINTAHAN baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dituntut agar bisa menuntaskan persoalan lingkungan serta hak masyarakat adat.
Ketua AMAN Kalsel, Rubi, mengatakan penetapan Geopark Meratus dan usulan Taman Nasional Pegunungan Meratus merupakan sebuah pengabaian bagi keberadaan Masyarakat Adat
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Provinsi Kalimantan Selatan juga menentang rencana perubahan fungsi hutan lindung Pegunungan Meratus menjadi Taman Nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved