Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
EMPAT orang warga di Poso, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas menggenaskan, Selasa (11/5). Kepolisian memastikan pelakunya adalah kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Informasi yang dihimpun Media Indonesia, empat warga yang meninggal dunia itu adalah petani berinisial PD, NU, LL, dan PP. Satu dari empat korban dipenggal. Saat ini, keempat korban sudah dikebumikan pihak keluarganya masing-masing.
Kabid Humas Polda Sulteng AKB Didik Supranoto yang dikonfirmasi di Palu, Rabu (12/5) menyebutkan, pihak kepolisian sudah bisa memastikan pelaku dari pembunuhan keji itu dilakukan oleh MIT yang berjumlah lima orang.
"Dugaan kuat kita pelaku adalah MIT," terangnya.
Menurut Didik, berdasarkan pengakuan saksi berinisial PK yang berhasil kabur ketika melihat kelompok MIT mendatangi mereka yang tengah beristirahat di pondok kebun Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, melihat salah satu dari lima pelaku adalah Qatar.
"Setelah diperlihatkan poster DPO MIT oleh petugas saat PK sampai di perkampungan, ia melihat ada yang mirip dengan Qatar. Pengakuan ini juga memperkuat kalau pelaku adalah MIT," tegasnya.
Saat ini Satgas Operasi Madago Raya yang terdiri dari Polri dan TNI masih melakukan pengejaran terhadap lima pelaku.
Satgas pun memastikan kondisi di Desa Kalimago kondusif pascakejadian. "Satgas sudah memberikan pengamanan sejak kemarin di desa, oleh karena itu masyarakat tidak perlu cemas," imbuh Didik.
Sebelum ditemukan tewas ke empat warga beserta saksi mata berinisial PK diketahui sedang beraktivitas di lahan pertanian mereka di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, sekitar pukul 08.30 WITA.
Namun, pada saat mereka beristirahat di pondok kebun sekitar pukul 10.00 WITA, tiba-tiba didatangi lima orang yang tidak dikenal. Karena merasa curiga, PK saat itu langsung melarikan diri ke perkampungan untuk melaporkan ke petugas keamanan.
Sedangkan PD, NU, LL, dan PP yang ditinggal langsung disandera oleh lima pelaku.
Saat menerima laporan PK, Satgas Operasi Madago Raya langsung bergegas ke lokasi kejadian. Mereka menemukan jenazah PD dan NU. Jenazah PD dipenuhi luka senjata tajam sedangkan jenazah NU kepala dan tubuh terpisah.
Sekitar 200 meter dari lokasi penemuan PD dan NU, petugas yang melakukan olah TKP dan evakuasi menemukan jenazah LL dan PP. Keduanya mengalami luka senjata tajam di bagian tubuh juga.
Sementara itu satu unit sepeda motor yang diketahui milik PD ditemukan terbakar. Hingga saat ini, kelompok MIT tersisah sembilan orang. Mereka terdiri dari Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata, Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Galu alias Nae alias Mukhlas, dan Abu Alim alias Ambo.
Selain itu, Moh Faisal alias Namnung, Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama, serta Ali Kalora alias Ahmad Ali. (OL-13)
Baca Juga: Kelompok Ali Kalora Bunuh Dua Warga di Poso
Tiga terduga jaringan teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) ditangkap tim Densus 88 Anti Teror dengan dukungan pengamanan dari Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah, Kamis (19/12).
Terduga anggota MIT itu diamankan di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (19/12) pagi.
AWAL 2023 dunia dikejutkan aksi ekstremisme yang dilakukan dua penganut varian ideologi yang berbeda.
AKSI perempuan muda di depan Istana Presiden, Selasa (25/10) memperlihatkan bahwa ekstremisme masih memiliki daya pikat bagi generasi muda.
OPERASI keamanan Madago Raya di Poso, Sulawesi Tengah, tetap dilanjutkan meski DPO terakhir anggota MIT, Askar alias Pak Guru alias Jaid, telah tewas.
Kepolisian masih berupaya mengevakuasi jasad seorang Daftar Pencarian Orang (DPO) MIT Poso yang diketahui Askara alias Pak Guru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved