Klaster Jongke Diduga dari Kegiatan Keagamaan

Agus Utantoro
24/4/2021 09:56
Klaster Jongke Diduga dari Kegiatan Keagamaan
covid-19(Ilustrasi)

DINAS Kesehatan Kabupaten Sleman terus melakukan tracing kontak positif untuk mempercepat penghentian penularan covid-19 Klaster Jongke, Dukuh Jongke Kidul, Kalurahan Sendangadi, Mlati, Sleman.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Novi Krisnaeni menjelaskan di klaster ini setidaknya 34 orang terpapar dan bahkan ada yang meninggal dunia.

"Kami telah melalukan pelacakan dan kemudian swab maupun rapid test bagi warga yang diidentifikasi memiliki kontak langsung dengan yang positif," kata Novi.

Baca juga: Hadiri Acara Keagamaan, Mantan Raja dan Ratu Nepal Positif Korona

Dikatakan, test tersebut diikuti setidaknya 300 orang. Sedangkan hasilnya masih harus menunggu tes tersebut. Asal penularan covid-19 di Jongke Kidul tersebut diduga berasal dari seseorang yang bergejala dan tidak menyadari kalau dirinya positif.

"Orang ini kemudian menghadiri kegiatan keagamaan yang ada di kampungnya," imbuhnya.

Akibatnya, banyak jemaah masjid tersebut yang kemudian terpapar dan kini masih terus dalam penanganan.

Penambahan di DIY Menurun

Secara terpisah, Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengemukakan, pada Jumat (23/4), penambahan terkonfirmasi covid-19 di DIY lebih rendah dari hari-hari sebelumnya.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 137 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi  37.983 kasus," katanya.

Menurut Berty, penambahan terkonfirmasi positif tersebut tertinggi di Kabupaten Bantul yang bertambah 76 kasus, disusul Kabupaten Sleman bertambah 38 kasus, Kulonprogo tambah 12 kasus, Kota Yogyakarta tambah 10 kasus dan Kabupaten Gunungkidul tambah 1 kasus.

Di sisi lain, angka kesembuhan cukup tinggi yakni 260 kasus.

"Penambahan kasus sembuh sebanyak 260 kasus, sehingga total sembuh menjadi 32.686 kasus," ucapnya.

Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah Kota Yogyakarta 40 kasus, Kabupaten Bantul 60 kasus, Kabupaten Kulonprogo 91 kasus, Kabupaten Gunungkidul 7 kasus dan Kabupaten Sleman 62 kasus.

"Meninggal 5 orang, masing-masing 2 dari Sleman dan Kulonprogo serta 1 di Gunungkidul," tuturnya.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya