Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SEJUMLAH mantan narapidana terorisme atau Napiter mengikuti pelatihan budi daya ikan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Kota Tasikmalaya, Kamis (22/4). Pelatihan diberikan kepada para eks napiter agar memiliki kemampuan terutama dalam berwirausaha.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan mengatakan pelatihan budi daya ikan dilakukan atas kerja sama Densus 88 AT Polri dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kota Tasikmalaya. Pelatihan diberikan agar penghasilan mereka bisa bertambah hingga prospek pembibitan ikan bisa membawa keuntungan.
"Mereka akan melakukan pelatihan selama 6 bulan ke depan dengan harapan membuka lapangan pekerjaan yang baru dan dari kegiatan usaha budi daya itu secara perlahan ekonomi mereka bisa bertambah. Karena, radikalisme terjadi salah satunya faktor perekonomian, itu harus disentuh sehingga mereka terbantu," kata Doni, Jumat (23/4).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi mengatakan proses pelatihan budi daya ikan itu akan dilaksanakan selama enam bulan ke depan dan dua bulan pertama pembenihan, lalu kedua pembesaran. Namun, keuntungan akan diserahkan kepada para mantan napiter meski pemerintah Kota Tasikmalaya selama ini hanya memfasilitasi agar lebih baik dalam ekonomi ke depannya.
"Jangka pendek selama enam bulan kita akan carikan dana untuk mereka ketika nanti sudah kembali ke masyarakat bisa mendapat modal diperuntukan buka usaha sendiri. Kami hanya berharap pelatihan ini berjalan lancar dan tak ada kendala, karena budi daya ikan di Kota Tasikmalaya masih sangat terbuka lebar tapi di satu sisi kebutuhan ikan tawar di Kota Tasikmalaya mencapai 44 ton dan setiap hari 17 ton dipasok dari luar daerah," ungkap Tedi.
Baca juga: Gerakan P2L, Konsep Microgreen Pas untuk Budidaya Edible Flowers
Menurutnya, produksi tempat budi daya ikan di Kota Tasikmalaya selama ini belum memenuhi 100% kebutuhan masyarakat. Karena itu, program pelatihan budi daya ikan kepada para mantan napiter diharapkan dapat berdampak tercukupinya kebutuhan ikan lokal di sejumlah pasar tradisional.
"Kota Tasikmalaya masih dipasok dari daerah lain yakni Banjarnegara, Purwokerto, Lampung dan Jawa Timur berupa ikan mas dan gurame. Karena, di Kota Tasikmalaya memang selama ini kurang tenaga ahli dan ke depan bisa tercukupi," ujarnya.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Ansharul Islam Muhammad Iqbal mengatakan program wirausaha yang dilakukan sekarang ini sangat bermanfaat bagi mantan napiter di Tasikmalaya dan diharapkan ada penghasilan tambahan bagi mereka. Selama ini jumlah yang tercatat yakni 25 orang eks napiter akan mengikuti pelatihan budi daya ikan.
"Kami berharap setelah menjalani pelatihan, mantan napiter yang berminat dengan usaha itu akan dibantu secara permodalan untuk melakukan budi daya ikan. Karena, tujuan akhir program tersebut agar mereka bisa membuka usaha sendiri termasuk Napiter lainnya yang selama ini masih dalam penjara mengikutinya dan kegiatan usaha baru pertama di Kota Tasikmalaya," paparnya.(OL-5)
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mendukung proses deradikalisasi yang lebih holistik.
Ratusan mantan narapidana terorisme (napiter) mengikuti upacara bendera merah putih memperingati hari Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indoensia ke-79 tahun
Komjen Rycko Amelza Dahniel membeberkan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi kasus terorisme tahun 2024.
SEMBILAN narapidana kasus terorisme (napiter) di Lapas Kelas I Surabaya mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kamis (18/1).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada 146 tersangka teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror sepanjang 2023.
Kepala BNPTKomisaris Jenderal Ryzko Amelza Daniel mengatakan bahwa pencegahan terorisme merupakan kewajiban semua pihak agar saling memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved