Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Unika Santu Paulus Ruteng Bantu Korban Banjir Bandang

Mediaindonesia.com
20/4/2021 10:31
Unika Santu Paulus Ruteng Bantu Korban Banjir Bandang
Bantuan dari Unika Santu Paulus Ruteng untuk warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Ile Ape Timur, Lembata, NTT.(Dok Istimewa)

KORBAN bencana banjir bandang di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mendapat bantuan dari Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng. Penyaluran bantuan sudah dilaksanakan Minggu (18/4).

Kordinator tim, Dr. Marselus Ruben Payong mengatakan donasi bantuan berupa sembako dan lain-lain diberikan secara langsung ke tangan para korban terdampak baik di pengungsian mandiri hingga di perkebunan yang juga dijadikan tempat mengungsi.

"Kami dari Unika Santu Paulus Ruteng datang untuk membagi kasih dan menghibur para korban dengan kehadiran kami. Tim kami siap terjun ke tempat-tempat pengungsian mandiri untuk bertemu dan memberi bantuan secara langsung kepada sesama yang terdampak bencana khususnya yang kehilangan rumah dan anggota keluarga. Sehingga harapan keluarga besar Unika Santu Paulus Ruteng tercapai secara tepat guna dan tepat sasaran," kata Marselus Ruben juga Wakil Rektor II Unika Santu Paulus Ruteng.

Tim Unika Santu Paulus bersama para alumni APK dan STKIP (sekarang Unika)  Santu Paulus Ruteng terjun ke tempat-tempat pengungsian mandiri, yakni pondok-pondok yang berada di kebun-kebun milik keluarga mereka. Distribusi bantuan gelombang pertama diberikan kepada para korban warga Desa Waowala. Mereka terpaksa engungsi di pondok-pondok kebun dan rumah milik keluarga karena merea kehilangan rumah akibat banjir bandang yang terjadi  Minggu (4/4/) lalu.

Polikarpus Payong, seorang anggota tim Unika Santu Paulus Ruteng mengungkapkan warga terdampak bencana dari Desa Waowala mengungsi di tempat-tempat keluarga.

"Masyarakat umumnya tinggal di pondok-pondok kebun dan rumah bersama keluarga mereka. Kita akan menyusuri kebun-kebun untuk menemui mereka," kata Polikarpus yang berprofesi sebagai dosen dan berasal Desa Waowala.

Ludwina Tulit salah satu penerima bantuan tidak kuasa menahan haru dan berterima kasih adanya bantuan dari Unika Santu Paulus Ruteng.

"Saya dan keluarga ucapkan terima kasih buat keluarga besar Unika Santu Paulus Ruteng yang datang jauh-jauh dari Ruteng hanya untuk mau bertemu kami. Kami sungguh dihibur dan dikuatkan," kata Ludwina yang kehilangan anaknya akibat banjir bandang.

Hal senada diungkapkan Wilhelmina Boi. Ia senang mendapat bantuan dan perhatian dari Unika Santu Paulus. Tim Unika telah memberi bantuan kepada 45 keluarga korban bencana yang tidak memiliki rumah dan kehilangan anggota keluarga. Tim terus mendata keluarga-keluarga yang terdampak langsung yakni mereka yang kehilangan tempat tinggal dan anggota keluarga. Setelah Desa Waowala, tim Unika akan membagikan bantuan kepada korban dari Desa Lewotolok. (OL-3)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya