Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Berdayakan Kaum Disabilitas Buat Kerajinan Tangan

Reno Reksa
15/4/2021 15:12
Berdayakan Kaum Disabilitas Buat Kerajinan Tangan
Titik Winarti (kanan) sedang memeriksa hasil karya pegawainya.(Metro TV/Reno Reksa)

SUKA atau tidak, kaum disabiltas masih kerap terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal tidak sedikit dari mereka yang juga punya kemampuan sama dengan orang normal.

Berangkat dari situlah Titik Winarti, seorang pemilik usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang kerajinan tangan sejak tahun 1995, dengan nama Tiara Handicraft mencoba memberdayakan mereka. Memang prosesnya tidak berlangsung serta merta.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Penyandang Disabilitas Tulungagung

Titik memaparkan, seiring permintaan pasar yang saat itu terus bertambah, ia  harus merekrut orang. Namun siapa sangka, saat pertama kali merekrut orang pada 1997, ia justru memilih kaum disabilitas.

"Tapi saya jujur, awalnya juga merasa ragu, orang ini bisa atau enggak gitu lho Mas," ucap Titik kepada jurnalis MG News pada Kamis (15/4).

Hingga suatu saat, Titik menerima pesanan gaun dengan hiasan payet yang harus selesai dalam waktu satu minggu. Titik pun memberikan pekerjaan tersebut kepada seorang disabilitas yang hanya memiliki satu tangan. Hasilnya, pekerjaan tersebut bisa terselesaikan dalam waktu lima hari saja.

Berbekal rasa penasaran yang cukup tinggi, Titik pun meminta pegawainya tersebut untuk melakukan pekerjaan lain di bawah pengawasannya langsung. Ternyata hasilnya pun memuaskan.

"Jadi, saat anak perempuan bertangan satu itu bekerja Mas, dia ternyata sambil melantunkan sholawat. Saat itu saya merasa disadarkan oleh Allah untuk tidak meremehkan kaum disabilitas," imbuh Titik.

Sejak saat itulah, produksi kerajinan tangan di Tiara Handicraft, seluruhnya dilakukan oleh kaum disabilitas. Menurut Titik, kaum disabilitas juga memiliki hak yang sama dengan orang lain untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup layak.

Selama memberdayakan mereka dari 1997 hingga saat ini, sudah ada total 820 difabel yang pernah bekerja di Tiara handicraft. Selama bekerja di tempatnya, Titik menjamin kehidupan mereka, mulai dari tempat untuk tidur, makan, hingga upah yang layak.

"Dan semua yang keluar dari sini mas, rata-rata mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup dan memilih untuk bikin usaha sendiri di kampung halaman," pungkas Titik. (A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik