Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ibadah Jumat Agung di Kupang Berlangsung Aman

Palce Amalo
02/4/2021 11:08
Ibadah Jumat Agung di Kupang Berlangsung Aman
Ibadah Jumat Agung mengenang wafatnya Yesus Kristus di Gereja Efata, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/3).(MI/PALCE AMALO)

GEREJA-GEREJA di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar ibadah Jumat Agung mengenang kisah penyaliban dan kematian Yesus Kristus secara offline, Jumat (2/4) pagi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, setiap gereja dijaga anggota polisi untuk memberikan kenyamanan kepada umat yang beribadah. Sedangkan sejumlah tim dari brimob bersenjata berpatroli dari gereja ke gereja untuk memantau jalannya ibadah. Hingga ibadah selesai pukul 08.30 Wita, tidak ada laporan gangguan keamanan.

Meskipun ibadah digelar offline, gereja tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Di pintu masuk gereja, sudah ada petugas yang memeriksa suhu tubuh jemaat menggunakan thermogun, dan handsanitizer.

Baca juga: Ribuan Petugas Amankan Ibadah Paskah untuk Antisipasi Adanya Teror

Bangku, tempat duduk jemaat, juga diatur agar tidak berdekatan. Satu bangku hanya ditempati tiga orang dari biasanya lima orang.

Pihak gereja juga menyediakan tempat duduk di tenda di samping gereja.

Di Gereja Efata Kupang, ibadah hanya dihadiri 271 jemaat dari total jemaat di gereja tersebut yang mencapai ribuan orang.

Ibadah di Gereja Efata dipimpin Pendeta (Emr) Yohanes AR Tully. Dalam khotbanya, pendeta mengatakan kematian Kristus di kayu salib untuk penyembuhan dan pemulihan.

"Penyaliban merepresentasikan penebusan. Simbol penghinaan menjadi simbol kemuliaan," ujarnya.

Menurut Pendeta Yohanes yang mengutip dari Injil Lukas, ketika Yesus meninggal sekitar pukul 12.00, kegelapan meliputi daerah itu selama tiga jam, tabir bair suci terbelah, dan orang-orang kudus bangkit dari kubur. 'Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya, sungguh orang ini adalah orang benar.'

"Mereka kemudian pulang sambil memukul-mukul diri dan perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu," katanya.

Yesus yang mati tersebut, bangkit pada hari ketiga yang yang dirayakan umat Kristen sebagai Hari Paskah.

Adapun aparat keamanan yang diterjunkan mengamankan ibadah paskah di NTT sebanyak 2.716 personel. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya