Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penyelundupan 22 Buaya Muara Digagalkan di Bandara SSK Pekanbaru

Rudi Kurniawansyah
01/4/2021 11:22
Penyelundupan 22 Buaya Muara Digagalkan di Bandara SSK Pekanbaru
Petugas akan melepasliarkan buaya muara yang disita dalam upaya penyelundupan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau.(MI/Rudi Kurniawansyah )

BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, bersama Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak 22 buaya muara (Crocodilus porosus) yang akan dikirimkan ke Jakarta.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, awalnya, berdasarkan informasi dari Avsec Bandara SSK II, diketahui adanya kiriman paket yang
mencurigakan.

Setelah pihak Avsec bersama Balai Besar KSDA Riau melakukan pemeriksaan melalui mesin X-Ray, didapati bahwa paket tersebut berisi satwa jenis buaya.

Baca juga: Polres Klaten Beri Penghargaan Kepada Kades dan Ponpes

"Selanjutnya petugas membuka paket dan melakukan pemeriksaan dengan hasil sebagai berikut terdapat 22 ekor buaya muara yang dikemas dalam 8 kantong pelastik. Dari 22 ekor buaya muara, terdapat 7 ekor dalam kondisi mati dan yang masih hidup sebanyak 15 ekor. Dalam setiap kantong plastik terdapat lubang udara dan sabut kelapa dalam kondisi lembab," kata Suharyono di Pekanbaru, Kamis (1/4).

Ia menjelaskan, paket itu dikirim melalui jasa pengiriman TIKI dengan nomor resi 03021036077, dengan pengirim atas nama Rendi, alamat Bengkalis Meskom dan alamat tujuan atas nama Johan, dengan alamat Jalan Infeksi Pam RT 11/RW 07 No 160 Cakung Barat, Cakung Jakarta Timur kode Pos 13910 dan No ponsel 089653180333.

Suharyono mengungkapkan, kemudian, pihak Avsec bersama Polhut BBKSDA Riau bersama-sama membawa barang bukti tersebut ke pos jaga Bandara BBKSDA Riau dan dilakukan serah terima sebagaimana berita acara terlampir.

Selanjutnya, barang bukti buaya dibawa ke Klinik Transit Satwa BBKSDA Riau untuk dilakukan perawatan sementara dan pengecekan kondisi kesehatan satwa.

Sedangkan satwa buaya muara yang mati sebanyak 7 ekor disimpan di Frezer Klinik Transit Satwa.

Ia menambahkan, BBKSDA Riau selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak Direktorat Krimsus Polda Riau dan Balai KSDA DKI Jakarta dengan hasil alamat pengirim Rendi di Bengkalis Meskom berdasarkan hasil penelusuran bersama Direktorat Krimsus Polda Riau melalui nomor resi pengiriman bahwa nomor resi tersebut bukan berasal dari wilayah Kabupaten Bengkalis, akan tetapi berasal dari wilayah Kabupaten Siak.

Sedangkan berdasarkan hasil koordinasi dengan BKSDA DKI Jakarta diperoleh bahwa informasi alamat tujuan adalah alamat perorangan dan bukan alamat nama yang tercantum dalam tujuan.

"Setelah dilakukan perawatan selama kurang lebih 7 hari, pada Rabu (31/3) dilakukan pelepasliaran buaya muara tersebut di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau," pungkas Suharyono. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya