Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEPASANG suami istri di Kabupaten Sidoarjo menjadi penderita covid-19 dan sempat menjalani isolasi 10 hari di tempat berbeda. Setelah sembuh, keduanya melakukan donor plasma konvalesen untuk membantu pasien covid-19 yang membutuhkan.
Pasangan suami istri itu, Heri, 49, dan Danik, 29, ini sama-sama penyintas covid-19. Danik diisolasi di Asrama Haji Surabaya selama 10 hari. Sedangkan Heri menjalani isolasi 10 hari di sebuah hotel di Sidoarjo.
Setelah dinyatakan sembuh, keduanya kompak melakukan donor plasma konvalesen ke kantor PMI Sidoarjo pada Sabtu (27/3) sore. Bagi Danik yang golongan darahnya O, donor darah bukan hal baru karena sudah lima kali melakukan donor. Sementara bagi Heri yang golongan darahnya A baru pertama kalinya.
Baca juga: Sebar Misinformasi Covid-19, Akun Facebook Maduro Dibekukan
Berbeda dengan donor darah biasa, donor darah plasma konvalesen masih harus diambil sampel darahnya. Sampel darah tersebut akan diobservasi dan hasilnya baru diketahui tiga jam kemudian. Maka calon pendonor plasma harus menunggu tiga jam setelah diambil sampel darahnya. Baru kemudian bisa melakukan donor plasma.
''Saya penyintas covid-19, hanya berusaha membantu penderita lain yang membutuhkan, serta membantu pemerintah menangani covid-19 ini,'' kata Danik, Minggu (28/3).
Seperti halnya Danik, Heri berharap plasma mereka bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Bahkan saat ini sering diberitakan kurangnya pasokan plasma yang dibutuhkan para penderita covid-19.
''Apalagi golongan darah A seperti saya, dengar-dengar banyak dibutuhkan,'' kata Heri.
Pasangan suami istri ini berharap agar semakin banyak para penyintas covid-19 yang mau mendonorkan plasmanya dan tentu saja mereka berharap pandemi covid-19 segera berlalu. (X-10)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved