TIGA wilayah di Pulau Dewata telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Zona Hijau Bebas Covid-19 untuk pelaksanaan program Free Covid Corridor (FCC). Program FCC adalah upaya membentuk zona sehat yang terbebas dari covid-19, melalui program vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas pada zona atau kawasan tersebut.
Ubud menjadi salah satu kawasan prioritas yang dipilih untuk lokasi penyelenggaraan vaksinasi massal sejak Senin (22/03). Pasalnya, kawasan ini menjadi pusat wisatawan berlibur.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan vaksinasi yang dilakukan di kawasan tersebut merupakan persiapan menyongsong dibukanya kembali kunjungan wisatawan. “Langkah awalnya harus kita pastikan semua masyarakat sudah divaksin dan kita lakukan hari ini."
Dia menambahkan, semua perusahaan swasta di Ubud juga sudah memiliki sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment). "Sehingga ke depan ketika saatnya pariwisata dibuka kita sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” paparnya.
Pelaksanaan vaksinasi massal di kawasan tersebut dilakukan dengan inovasi baru yang berbeda dari wilayah yang lainnya yaitu sistem banjar. Banjar merupakan pembagian wilayah administratif di Bali di bawah kelurahan atau desa, setingkat dengan rukun warga.
"Sistem yang dilakukan ini melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah, seperti rumah sakit pemerintah maupun swasta. Semua pihak diajak berkontribusi, sehingga dapat mempermudah proses penerapan vaksinasi," tutur I Made Mahayastra.
Vaksinasi massal berbasis banjar ini telah diberikan kepada 32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Rencananya, kata Mahayastra, vaksin tahap kedua akan diberikan setelah delapan minggu melakukan vaksin pertama.
"Desa-desa yang menjadi fokus pelaksanaan vaksin yaitu Desa Kedewatan, Sayan, Petulu dan Kelurahan Ubud. Jumlahnya mencapi 33 banjar. Vaksinasi massal sistem banjar menuju Ubud hijau dipastikan selesai dalam waktu 5 hari," kata Mahayastra optimistis.
Inovasi sistem yang dilakukan oleh Pemkab Gianyar tersebut, diapresiasi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Koster meyakini bahwa manajemen vaksin berbasis banjar dengan melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah dapat mempercepat proses vaksinasi.
"Saya berharap agar nantinya apa yang diterapkan di Gianyar oleh Bupati Gianyar bisa dilakukan di kabupaten yang lainnya sehingga percepatan vaksinasi di Bali dapat dilaksanakan dengan baik. Presiden Jokowi memberi perhatian dan memprioritaskan vaksinasi di Bali," tegas Koster. (N-2)