Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Penyuluh dan POPT Rakor bersama Bupati, Pertanian Ngada Diperkuat

Mediaindonesia.com
23/3/2021 21:04
Penyuluh dan POPT Rakor bersama Bupati, Pertanian Ngada Diperkuat
Rapat Koordinasi antara Dinas Pertanian Kabupaten dengan bersama pasangan Bupati-Wakil Bupati terpilih, Andreas Paru-Raymundus Bena.(Ist)

KABUPATEN Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin serius untuk menggarap sektor pertanian. Hal ini terlihat dari Rapat Koordinasi antara Dinas Pertanian Kabupaten dengan bersama pasangan Bupati-Wakil Bupati terpilih, Andreas Paru-Raymundus Bena.
 
Kegiatan Tatap muka dan Rakor Perdana bersama Bupati dan Wakil Bupati terpilih Ngada, dilangsungkan Sabtu (20/3), di Aula Setda Ngada. Kegiatan ini diikuti seluruh penyuluh dan POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) di Ngada yang berjumlah 202 orang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap rakor ini bisa berdampak positif terhadap peningkatan pertanian Ngada.

"Kita berharap rakor ini menjadi awal utuk meningkatkan pertanian di Ngada. Jika semua pihak sama-sama bergerak, pertanian akan semakin maju," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

"Dukungan nyata dari pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kabupten Ngada, akan membantu mempercepat pengembangan pertanian," tutur Dedi dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3).

Tidak itu saja, Dedi menilai keseriusan pemerintah akan membuat insan pertanian semakin semangat.

"Perhatian dari pemerintah daerah bisa membuat SDM pertanian semakin semangat. Seperti penyuluh, juga tentunya petani," katanya.     

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paulus Wale Bay, mengatakan rakor ini dilakukan untuk menyamakan persepsi.

"Kegiatan ini adalah untuk menyamakan presepsi dan menyatukan langkah. Khususnya untuk menyukseskan program unggulan, yakni Tante-Nela-Paris atau Tani, Ternak, Nelayan dan Pariwisata," katanya. 

Paulus menambahkan, hal ini juga bermuara kepada 3T, yaitu Tuka, Tuku, dan Teka, atau Ketahanan Pangan,  kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan.

Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan POPT pun mengaku sangat senang diundang khusus untuk mendengar langsung arah kebijakan, khususnya sektor pertanian. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya