Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEGEMPAAN guguran Gunung Merapi dari hari Kamis (18/3) pukul 18.00 WIB hingga hari Jumat (19/3) pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 97 kali.
"Amplitudo maksimal 30 milimeter dan durasi maksimal 137 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Dwi Jayanto, Jumat (19/3) pagi.
Kegempaan lainnya berupa hembusan 3 kali, fase banyak dan tektonik jauh masing-masing satu kali. Teramati pula 45 kali guguran lava pijar yang meluncur sejauh 1.200 meter dari puncak yang mengarah ke barat daya.
"Asap kawah teramati membubung setinggi 200 meter," ucapnya.
Baca juga: Masyarakat Lereng Merapi Diminta Waspada Bahaya Lahar
Sedangkan cuaca di kawasan puncak, Dwi Jayanto mengatakan cerah dan berawan, angin bertiup lemah ke arah tenggara. Sedangkan kelembaban udara berkisar 63-89% dan tekanan udara 757-943 mmHg.
Saat ini, status masih Siaga atau Level III.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tukasnya.(OL-5)
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik," kata dia.
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal,
Pihak berwenang Filipina mengingatkan Selasa (14/1), Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu.
Surono menuturkan, letusan gunung merapi tersebut disebabkan oleh kantung magma yang sudah mendekat ke permukaan.
Para peneliti dari Universitas Tohoku, Jepang, menemukan gunung api baru berukuran kecil yang disebut Petit-spot.
Hal itu dikatakan Presiden di Taman Nasional Gunung (TNG) Merapi, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved