Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERISTIWA banjir bandang akibat meluapnya air Danau Sentani dan tanah longsor, 16 Maret 2019 masih menyisakan duka bagi warga Kabupaten Jayapura. Hingga saat ini para penyintas bencana alam tersebut belum mendapatkan bantuan pemerintah, baik untuk biaya perbaikan rumah atau tempat tinggal tetap.
Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar ibadah syukur peringatan dua tahun bencana akan dihadiri Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, Sekda Kabupaten Papua, Hanna Salomina Hikayobi, dan jajaran di lingkungan pemkab, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta TNI dan Polri di Kemiri, Sentani.
Ibadah syukur ini diawali dengan melakukan tabur bunga di Kali Kemiri-Sentani oleh Pendeta Yohanis Sahetapi, sebagai simbol berkabung atas peristiwa bencana banjir bandang dan longsor tanggal 16 Maret 2019 kemudian dilanjutkan dengan ibadah syukur.
Asisten III BIdang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura, Timothius J. Demetouw mewakili Bupati Jayapura mengatakan pada saat banjir bandang, Pemkab Jayapura memiliki keterbatasan mebantu korban banjir bandang dan longsor.
"Namun Tuhan begitu luar biasa memberikan pertolongan bertubi-tubi melalui semua pihak, untuk ikut peduli membantu korban banjir di antaranya adalah Presiden RI Joko Widodo," kata Timotius Demetouw yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Jayapura tersebut.
baca juga: Ini 4 Rekomendasi Menteri LHK Untuk Penanganan Banjir Sentani
Untuk mencegah terjadinya bencana alam, tokoh adat Ondofolo Kampung Ifale yang diwakili oleh Abhu Afaa Ifale, Jaap Suebu meminta masyarakat menjaga lingkungan agar tidak menimbulkan bencana alam. Kampung Ifale adalah kampung terbesar dari 24 kampung di Disrik Sentani.
"Masyarakat adat kampung Sentani memiliki adat yang cinta damai. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga Gunung Cycloop dengan melindungi pohon dari orang yang tidak bertanggungjawab dengan cara tidak menebang pohon dengan sembarangan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Sentani Kota Kompol Ruben Palayukan mengatakan dilaksanakannya kegiatan ibadah syukur ini diharapkan dapat memotivasi Pemkab Jayapura untuk lebih konsisten bersama-sama membangun kembali daerah terdampak banjir bandang. Baik dari segi infrastruktur maupun psikologis. Kegiatan ibadah syukur peringatan 2 tahun banjir bandang dan longsor itu diakhiri dengan penyalaan lilin dan penyalaan obor. (OL-3)
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Empat rekomendasi tersebut, pertama, ialah pengembalian kawasan hutan sesuai dengan fungsinya.
Pprogram rehabilitasi dan pembangunan sarana konservasi tanah dan air menjadi hal terpenting agar bencana serupa tidak kembali terulang
Kesepakatan ini menjadi pedoman bersama untuk kegiatan rehabilitasi kawasan pegunungan cyclops
Rencana perbaikan tanggul baru bisa dilakukan saat sudah musim kemaru.
Pemadaman listrik dilakukan karena banyak tiang mengalami roboh dan hanyut terbawa arus
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia sebanyak 89 orang. Rinciannya, sebanyak 82 korban meninggal di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal di Ampera, Kota Jayapura
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved