Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Kebakaran Lahan Mulai Terjadi di Kalsel

Denny Susanto
13/3/2021 11:45
Kebakaran Lahan Mulai Terjadi di Kalsel
Ilustrasi pemadaman karhutla(ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

KEBAKARAN hutan dan lahan mulai mengancam Provinsi Kalimantan Selatan seiring kondisi cuaca panas yang terjadi meski sesekali hujan masih turun di wilayah tersebut. Sedikitnya lima hektare areal lahan semak belukar di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, terbakar.

"Kebakaran lahan terjadi di Munggu Alung, Kelurahan Sungai Tiung kemarin seluas lima hektare. Tim gabungan BPBD, TNI-Polri, DAMKAR dan relawan ikut membantu kegiatan pemadaman," tutur Kepala BPBD Kalsel Mujiyat, Sabtu (13/3).

Pasca-bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kalsel, Pemprov telah meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana karhutla. Namun demikian bencana musim penghujan seperti banjir dan puting beliung juga terjadi di beberapa daerah.

BPBD Kalsel mencatat angin puting beliung di Desa Sardangan Kecamatan Kusan Hilir dan Desa Bakarangan, Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, mengakibatkan puluhan keluarga terdampak bencana. Angin puting beliung juga melanda Desa Akar Baru dan Lok Tunggul di Kabupaten Banjar yang menyebabkan puluhan rumah warga rusak.

Sementara bencana banjir juga terjadi di beberapa desa di Kabupaten Balangan dan Barito Kuala.

Baca juga:  Karhutla di Bintan Sepekan Terakhir Capai 60 Hektare

Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA menegaskan selain penanganan pasca-bencana banjir, pihaknya juga memprioritaskan antisipasi ancaman bencana karhutla yang setiap tahun menyebabkan ribuan hektare hutan dan lahan di Kalsel terbakar. Menurutnya, pencegahan menjadi faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan pengendalian karhutla.

BPBD Kalsel mencatat setiap tahunnya ribuan hektare hutan dan lahan terbakar.

"Jangan sampai bencana kebakaran 2015 terulang. Setiap tahun ribuan hektare hutan dan lahan terbakar. Seluruh kepala daerah agar melakukan kesiapsiagaan dengan memetakan kondisi rawan terbakar hingga membentuk relawan di tingkat desa," tuturnya.

Berdasarkan perkiraan BMKG, musim kemarau tahun ini dimulai bulan Mei-Juni, sehingga kesiapsiagaan karhutla perlu dilakukan sejak dini. Pada kunjungan Wamen LHK Alue Dohong ke Kalsel kemarin juga mengingatkan tentang pentingnya mengantisipasi ancaman karhutla.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya