Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Lewoleba selalu bekerjasama serta mendorong Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat
untuk meningkatkan muatan balik Tol Laut. Karena selain menurunkan disparitas harga, Tol Laut juga dapat menjadi sarana meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Lewoleba, Johanes Ola mengungkapkan selama ini muatan balik Tol Laut dari daerahnya tidak sepi. Hal ini tidak lepas dari peran masyarakat setempat yang antusias semenjak adanya rute Tol Laut di daerah tersebut.
"Muatan balik tidak pernah kosong. Minimal 10 kontainer dry full (muatan kering) terdiri dari hasil bumi dan reefer," kata dia, Rabu (10/3).
Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi NTT merupakan salah satu pelabuhan singgah Tol Laut yang disandari oleh KM Caraka Jaya Niaga III – 22 yang mendapat penugasan untuk rute dari Pelabuhan Tanjung Perak - Larantuka- Lewoleba (PP). Kapasitas kapal mencapai 171 boks, 181 boks dan 105 boks peti kemas (kontainer) berukuran 20 feet.
Dia mengungkapkan muatan balik Tol Laut tanggal 8 Maret 2021 mencapai 19
kontainer terdiri dari muatan kering (dry full) dan reefer full.
"Tanggal 8 Maret itu bongkar 44 kontainer dry full dan 4 reefer empty. Muatan baliknya 15 kontainer dry full hasil bumi dan 4 reefer full tujuan Tanjung Perak," ungkapnya.
Johanes mengungkapkan kesadaran masyarakat sangat penting untuk memaksimalkan muatan balik tersebut. Sebab keberadaan Tol Laut tidak hanya untuk menerima kiriman logistik tetapi juga untuk mengirimkan produk-produk lokal yang menjadi unggulan.
Dia memaparkan dengan adanya Tol Laut, masyarakat sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya berupa makanan, material bahan bangunan dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, mereka juga dapat memasarkan produk lokal menuju pasar yang lebih menguntungkan dalam hal ini ke Pulau Jawa. Sehingga terjadi perbaikan dari sisi ekonomi karena pendapatan masyarakat menjadi meningkat.
Selama ini sudah banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam pengisian muatan balik Tol Laut dengan mengirimkan hasil bumi, perikanan, hingga besi tua. Hasil masyarakat tersebut di jual ke pulau Jawa melalui Surabaya.
"Kehadiran Tol Laut cargo di Pelabuhan Lewoleba sangat bermafaat bagi masyarakat di sini karena sangat murah," paparnya. (OL-13).
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Pelabuhan Ciwandan kembali beroperasi untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak menyusul prediksi meningkatkan jumlah pemudik pada lebaran tahun ini.
Pelabuhan Ciwandan bukan alternatif, tapi akan beroperasi bersamaan dengan pelabuhan penyeberangan lainnya selama mudik lebaran.
ASDP menilai angkutan mudik lebaran 2023 berjalan lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo dan Pelabuhan Lembar di Lombok
Trans-Jakarta juga membuka lima rute angkutan malam hari (Amari) dari Terminal Pulo Gebang menuju terminal-terminal lain di Jakarta.
Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry menambah loket pelayanan penumpang. Selain itu, pihak pelabuhan akan mempersingkat waktu bongkar muat kapal.
Direktur Pelni pantau langsung layanan penumpang kapal kelas ekonomi
Menhub juga berdialog dengan sekitar 40 pelaku usaha logistik yang ada di Saumlaki.
Berdasarkan data proyeksi Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang angkutan laut pada periode Lebaran kali ini akan mencapai 1,9 juta orang, naik 4,8% dari tahun sebelumnya.
Pemetaan perairan Larantuka untuk mendukung program tol laut digagas pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved