Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEKTOR jasa keuangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak memenuhi kriteria dan persyaratan mendapatkan pinjaman dari perbankan (Unbankable), bisa mengakses fasilitas kredit di masa pandemi covid-19.
Pembina Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Robert Sianipar mengatakan survei Bank Indonesia menyebutkan masih ada keluhan dari pelaku UMKM karena sulit memperoleh akses pembiayaan.
"Mari kita bicara kesulitannya di mana, kita sudah menyiapkan skim yang cocok dengan semua pelaku UMKM termasuk dari yang unbankable," ujarnya dalam pertemuan triwulan I Tahun 2021 antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT bersama wartawan dan FKLJK, Selasa (9/3).
Robert menyebutkan UMKM yang unbankable tersebut bisa mengajukan kredit ultra mikro (UMi) tanpa agunan serta mendapat pendampingan dan pelatihan. UMi disalurkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) dengan plafon dan tenor pinjaman Rp10 juta untukk jangka waktu 52 minggu.
Saat ini, OJK bersama lembaga jasa keuangan memiliki tim percepatan akses keuangan daerah di kelompok kerja (Pokja) keuangan maupun pokja sektor ril. Hal itu bertujuan membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh fasilitas kredit. Untuk itu, FKLJK telah menerbitkan katalog pembiayaan bagi nasabah atau UMKM bankable maupun unbankable.
"Kita mengindentifikasi produk dan komoditi unggulan yang perlu diberikan akses pembiayaan, kalau ada pelaku UMKM yang sulit mendapatkan akses pembiayaan sampaikan ke kami," kata Kepala OJK NTT tersebut.
Menurutnya, saat ini lembaga jasa keuangan di NTT tumbuh positif secara kualitas maupun kuantitas, yang tentunya menjadi mementum bagi pemerintah untuk terus mengeluarkan kebijakan stimulus pemulihan ekonomi di masa pandemi.
"Dari sisi suplai, kita terus mendorong penyediaan kredit dan melakukan sinergi kebijakan-kebijakan," ujarnya.
baca juga: AFPI Siap Bantu Pembiayaan Masyarakat dan UMKM Unbankable
Dari 86 lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam FKLJ, tercatat aset sebanyak Rp42,6 triliun atau tumbuh 5,6 persen. Selain itu, Kredit juga meningkat mencapai Rp34,9 triliun atau tumbuh 6,34 persen, dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 2,11 persen
Ketua FKLJK NTT yang juga Dirut Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho mengatakan dalam triwulan pertama 2021, perekonomian sudah mulai menunjukan tanda-tanda membaik. Hal itu antara lain didukung oleh sinergi kebijakan yang dijalankan sektor jasa keuangan. Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesa 25 basis poin, dari 3,75 persen menjadi 3,50 persen.
"Mudah-mudahan kita yang lain juga menyesuaikan sehingga masyarakat yang butuh dukungan dana ada keringanan dari sisi bunga," pungkasnya. (OL-3)
One Stop Solution yang memungkinkan klien mendapatkan layanan komprehensif mulai dari pembuatan website profesional, optimasi toko di marketplace, hingga manajemen iklan.
Festival ini mengangkat nilai Subak, sistem irigasi komunal yang menjadi simbol harmoni ekologis Bali.
Fadly Amran menyampaikan bahwa kehadiran Pasar Kuliner Jati merupakan bagian dari penataan kota sekaligus pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi para pedagang kaki lima (PKL).
BRI meluncurkan BRILiaN Way untuk memperkuat transformasi budaya kerja, funding, UMKM, dan customer focus demi jadi bank paling profitable di Asia Tenggara 2030.
Kedua lembaga sepakat bekerja sama dalam pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di Indonesia
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Di sisi lain, jumlah pelaku yang terdaftar juga melonjak tajam dari 16 menjadi 113 pengguna dalam waktu kurang dari dua tahun.
Rendahnya angka penetrasi menunjukkan terbatasnya peran asuransi dalam menopang stabilitas ekonomi.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Sampai dengan periode Maret 2025, LKM yang telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan adalah sebanyak 245 LKM dengan nilai keseluruhan aset LKM mencapai Rp1,609 triliun.
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
Pada Mei 2025 piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan tercatat Rp504,58 triliun, atau tumbuh 2,83% secara tahunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved