Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Cegah Karhutla, Gubernur Sumsel Sebut Lahan Tidur Dominan Terbakar

Dwi Apriani
01/3/2021 18:12
Cegah Karhutla, Gubernur Sumsel Sebut Lahan Tidur Dominan Terbakar
Gubernur Sumsel Herman Deru.(MI/Dwi Apriani.)

MENJELANG musim kemarau, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mulai bersiap melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu dilakukan agar karhutla di Sumsel tidak lagi terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun kemarin kita membantu daerah-daerah yang berpotensi terjadi karhutla dengan anggaran Rp45 miliar dan tahun ini sudah dikucurkan Rp30 miliar untuk persiapan mengantisipasi karhutla," ujar Herman Deru, Gubernur Sumsel, Senin (1/3). Diakuinya, karhutla di Sumsel rentan terjadi karena geografis wilayah yang didominasi lahan gambut.

Bila lahan gambut terbakar akan sulit dipadamkan dan dapat dengan mudah meluas. "Sebenarnya lahan-lahan yang terjadi karhutla sering terjadi di tempat yang sama tapi memang dengan lokasi yang luas. Lahan yang terbakar didominasi dengan lahan kosong yang belum termanfaatkan atau status izin lokasi yang digarap," jelasnya.

Herman Deru mengatakan, sembari mencari solusi pemanfaatan lahan tentu dengan upaya pencegahan dan pemadaman. Hal ini dapat dilakukan dengan kesadaran penanggulangannya merupakan tugas bersama, baik dari pemerintah, kepolisian, TNI, maupun masyarakat.

"Upaya lain bisa dengan memanfaatkan lahan, kami menginventarisasi lahan dengan LHK dan BPN. Kami berkoordinasi juga dengan Pemkab dan BPN untuk mengundang orang-orang yang bertanggung jawab, ataupun perorangan. Sebab, jika lahan kosong terbakar apalagi di lokasi yang sulit dijangkau, akan menjadi kendala besar dalam pemadaman karhutla," jelasnya.

Bila masih terjadi karhutla, kata dia, akan ada dua dampak yang timbul yakni dampak kesehatan dan terganggunya penerbangan. Ada standardisasi ISPU di daerah-daerah untuk standar kesehatan udara.

"Saya ingin dari kejadian-kejadian ini, kita sudah punya solusi jangka pendek dan panjang. Solusi jangka pendek mengedukasi persuasif agar masyarakat tidak membakar sampah atau pohon sembarangan yang berpotensi menjadi karhutla, pembuatan kanal, sumur bor, dan sebagainya. Solusi jangka panjang, nanti Dinas Kehutanan akan menindaklanjuti upaya pengelolaan lahan gambut yang tidak terkelola melalui kerja sama dengan pihak terkait sehingga meminimalisasi potensi terjadinya karhutla," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya