Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRODUKSI sutra di Sulawesi Selatan saat ini sangat anjlok. Jika dahulu bisa mencapai 200 ton per tahun, pada 2019 lalu, produksi sutra Sulsel hanya 1 ton dalam setahun, atau hanya 0,5 persen dari produksi pada umumnya. Karenanya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang berusaha membangkitkan kembali kejayaan sutra.
Melalui Dinas Perindustrian Sulawesi Selatan, Pemprov Sulsel pun membangun dua rumah produksi pemintalan sutra di Kabupaten Soppeng dan Wajo yang merupaka daerah sentra penghasil sutra.
Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil pun melaporkan ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, jika pembangunan dua rumah produksi pemintalan sutra di Soppeng dan Wajo sudah rampung, dan saat ini sedang rencana lelang mesin pemintal, dan dua minggu lagi rampung.
"Untuk penyelesaian pembangunan bukan pada pembangunan gedung baru, namun rehabilitasi berat. Adapun anggarannya, untuk Wajo Rp1,5 miliar dengan dua unit gedung sedangkan Soppeng Rp700 juta. Anggaranya berasal dari APBD Provinsi Sulsel," ungkap Akil.
Akil juga mengungkapkan tahun ini, untuk tahun anggaran 2021 juga mendapatkan alokasi dana DAK untuk pembangunan rumah produksi tenun gedogan.
"Insyaallah dalam dua minggu ini akan kami ajukan ke ULP (Unit Layanan Pengadaan LKPP) untuk dilakukan lelang terkait pengadaan mesin itu," sebutnya.
Terdapat dua mesin yang akan beli untuk pemintalan. Masing-masing untuk Soppeng dan Wajo. Dengan kapasitas yang berbeda. Untuk Wajo full otomatis dan di Soppeng semi otomatis. Kemudian pengadaan mesin celup. Hadirnya mesin ini akan meningkatkan nilai tambah kain sutra. Dengan tidak lagi hanya menjual kain putih tetapi dengan kain berwarna.
"Selama ini menjual kain putih, harapan kita ke depan tidak lagi menjual kain putih. Tetapi kain yang sudah punya warna. Sehingga nilai tambahnya akan ada. Insyaallah tahun ini akan terealisasi," ungkap Akil.
"Pak Gubernur berharap ini segera dilaksanakan karena ini kepentingan masyarakat di Sulsel. Khususnya untuk sementara dua daerah ini, yakni Soppeng dan Wajo," sambungnya.
Pemprov menyiapkan anggaran Rp18 miliar untuk mengembangkan sentra sutra. Anggaran ini untuk proses pembuatan sutera. Mulai dari budi daya ulat sutra, pembuatan kokon, pemintalan, desain, quality kontrol, pengembangan tenaga ahli hingga proses pemasaran.
baca juga: Perizinan Kebun Sawit Papua Barat Dievaluasi Cegah Kerusakan SDA
Khusus produksi sutra anggaran dari Dinas Perindustrian dialokasikan Rp11,6 miliar. Sedangkan sisanya dialokasikan Dinas Kehutanan Sulsel. Anggaran dari Dinas Perindustrian ini digunakan membangun rumah produksi yang dilengkapi dengan mesin pemintal, pengembangan SDM, hingga pembangunan rumah kokon.
"Rumah produksi di dua kabupaten tersebut, paling tidak kita bisa menarget produksi benang sutra Sulsel dalam setahun bisa menembus 15 ton. Dengan kapasitas mesin yang tersedia dengan rumah produksi Wajo itu bisa 10 ton, dan di Soppeng hampir sama, apalagi sudah ada mesin yang lama," tutup Akil. (OL-3)
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
PEMERINTAH Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), resmi memberlakukan jam malam bagi seluruh pelajar.
SEBANYAK 27 unit Bus Trans Sulsel (Sulawesi Selatan) dari DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) akan dioperasikan oleh Pemprov Sulsel, pada Selasa 9 Juli 2025 mendatang
Jelajahi profil Sulawesi Selatan: daftar kabupaten, suku utama seperti Bugis dan Makassar, serta jumlah penduduk terbaru.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, upaya pembangunan dan pelestarian alam bisa dijalankan dengan bersamaan dan bertanggung jawab.
Tanaman air invasif Lukut, meskipun bukan asli dari danau-danau ultra-oligotrofik di Sulawesi, telah menyebar dengan cepat dan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Selama penyelenggaraan, Kocca memfasilitasi meeting langsung antara partisipan dengan perusahaan konten terbaik dari Korea.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara perusahaan-perusahaan lintas sektor untuk mendukung industri kreatif terutama gim Tanah Air.
Tahun lalu, INO tampil di Amare Theater di Den Haag, Belanda.
BNI Java Jazz Festival 2025 kembali memanjakan penikmat musik dengan daftar musisi yang mengesankan.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen Pelita Air untuk mendukung industri kreatif Indonesia sekaligus memperluas jangkauan layanan penerbangannya,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved