Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Inovasi Pemkab Klungkung di Masa Pandemi

Mediaindonesia.com
24/2/2021 11:45
Inovasi Pemkab Klungkung di Masa Pandemi
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Talk with Arvin.(Dok.Pemkab Klungkung)

PANDEMI covid-19 yang belum juga berakhir di seluruh dunia, termasuk Indonesia memang menjadi keprihatinan bersama. Pasalnya, wabah itu telah melumpuhkan berbaga sektor kehidupan, terutama perekonomian dan kesehatan.

Alhasil, kondisi itu berpengaruh juga pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Angka kemiskinan pun diprediksi akan meningkat. Untuk itu diperlukan terobosan dan inovasi pada kepala daerah untuk mengatasi hal tersebut.

Baca juga: Partisipasi Masyarakat Perangi Covid-19

Hal itu diungkapkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Talk with Arvin dengan tema acara Daya Kompetitif Dinamis Daerah dan Era Globalisasi melalui Aplikasi Video Conference bertempat di Ruang Kerja Bupati Klungkung. Terkait penanganan kemiskinan, ia menyebutkan salah satu programnya yang bernama Yowana Gema Santi

"Yowana Gema Santi merupakan agen perubahan di masing-masing desa yang bertugas untuk mendata ke lapangan dan membedah dimana ada orang miskin, kenapa ada orang miskin dan bagaimana cara memberdayakan untuk mau bekerja" jelas Suwirta Rabu (24/02/21).

Para agen Yowana Gema Santi dibekali ilmu enterpreneur agar termotivasi sehingga diharapkan akan mampu menggugah dan membangkitkan semangat warga miskin untuk bangkit dari keterpurukan.

Program Inovasi lainnya, yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Program TOSS memiliki metode yang dapat mengubah sampah menjadi briket menggunakan mesin bio activator, kemudian briket tersebut dapat dijual atau digunakan sendiri.

"Mesin tersebut berdaya tampung 1 ton sampah, lalu diolah menghasilkan 600 kg briket dan dari 600 kg briket tersebut dapat menghasilan listrik setara 400 Kilo Watt (KWh)," ujar Suwirta.

Atas inovasinya tersebut Bupati Klungkung mendapat apresiasi dari para akademisi, salah satunya Rektor President University Profesor Jony Oktavian Haryanto.  

"Melalui program TOSS Klungkung menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) skala industri pertama di Indonesia. Saya pun yakin bahwa program tersebut dapat menjadi sumber ekonomi kreatif yang baru karena dapat masyarakat bisa merubah sampah menjadi listrik atau pupuk," ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Sutarto Hadi. Ia menyebut inovasi yang baik adalah yang memberikan dampak positif bagi sekitarnya. "Inovasi yang dilakukan ini sangat bagus, apalagi sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, sangat penting untuk kita berpikiran maju dan berkembang. Sehingga apa pun kondisinya nanti, kita sudah mempersiapkan dengan matang dalam menghadapinya," tuturnya. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya