Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WARGA lereng Gunung Merapi, daerah Kaliurang, Sleman, punya tradisi Merti Lobe-lobe untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan cara itu, mereka bisa hidup harmonis bersama Gunung Merapi.
Merti Lobe-lobe adalah tradisi menanam berbagai tumbuhan yang bisa bertahan hidup di ekosistem khas kawasan lereng Gunung Merapi. Mereka juga memiliki kearifan lokal untuk menjaga tumbuh-tumbuhan yang hidup di kawasan hutan Merapi.
Nama Lobe-lobe diambil dari nama tanaman, yang konon merupakan tanaman langka yang berasal dari luar Jawa. Tanaman tersebut bisa beradaptasi dan tumbuh subur di lereng Merapi.
"Pohon Lobe -lobe ini unik karena mampu beradaptasi di lingkungan yang terbatas," ujar Ani Martanti, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sleman, Minggu (21/2). Pohon Lobe-Lobe pun terbukti bisa bertahan di hutan Merapi, bahkan saat terjadi erupsi Merapi tahun 1994 lalu.
"Tumbuhan ini (Lobe-Lobe) kita lestarikan dengan prosesi adat agar menjadi pengingat generasi saat ini bagaimana menjaga ekosistem di Merapi," ungkap Ani.
Ada yang spesial dalam prosesi Merti Lobe-lobe, yaitu saat warga secara bersama sama membalut pohon lobe-lobe dengan kain jarik. Prosesi tersebut menggambarkan, kehidupan harus dirawat dari generasi ke generasi.
Lobe-lobe menjadi simbol kearifan lokal yang kini dipertahankan. Selain itu, pohon Lobe-lobe kemudian dipagari dengan bambu sebagai penanda agar masyarakat ikut menjaga pohon tersebut.
Baca juga : Bahasa Ular masih Dipertahankan Pendukungnya
Selesai pemasangan kain jarik, warga kemudian menanam berbagai jenis tanaman buah-buahan yang juga banyak tumbuh di Merapi, seperti alpukat, hingga jambu air. Pohon-pohon tersebut berguna untuk menambah populasi keanekaragaman vegetasi dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Bagi kami, tradisi untuk melestarikan tanaman langka menjadi bagian tak terpisahkan. Sebagai orang timur, peradaban kita mengajarkan hidup yang saling berkaitan antara manusia dengan lingkungannya," ujar politikus PKB ini.
Pegiat Komunitas Pagar Merapi, Yuswohadi menyebutkan, Merti Lobe-lobe diharapkan memberi harapan masyarakat terus memelihara alam sekitar hingga turun temurun ke generasi selanjutnya.
"Bagi masyarakat lokal Merapi, memelihara alam dengan menanam pohon pohon pada prosesi adat Merti Lobe-lobe diharapkan menjadi salah satu atraksi wisata lingkungan," ujar dia. Kegiatan ini pun berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata minat khusus.
Tumbuhan ini menjadi relung ekologi bagi berbagai spesies burung-burung di Merapi. Buah Lobe-Lobe disukai satwa, seperti monyet saat musimnya berbuah.
Merti Lobe-lobe wujud masyarakat lereng Merapi yang dapat hidup berdampingan dengan alam, tidak merusak keaslian hutan (merapi), bahkan menjaga kelestarian ekosistem yg ada (lingkungan, satwa, air, udara)," tutup dia. (OL-7)
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik," kata dia.
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal,
Pihak berwenang Filipina mengingatkan Selasa (14/1), Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu.
Surono menuturkan, letusan gunung merapi tersebut disebabkan oleh kantung magma yang sudah mendekat ke permukaan.
Para peneliti dari Universitas Tohoku, Jepang, menemukan gunung api baru berukuran kecil yang disebut Petit-spot.
Hal itu dikatakan Presiden di Taman Nasional Gunung (TNG) Merapi, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Banyak cara yang dapat dilakukan merayakan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Simak beberapa kegiatan menarik berikut.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Jamu disajikan dalam berbagai variasi, memanfaatkan beragam tanaman herbal yang melimpah di Indonesia.
Didi Sarwono, seorang Executive Chef yang berbakat dari Alila Solo, telah menjadikan misi hidupnya untuk menghadirkan kekayaan kuliner dunia ke Solo
Pumpkin spice telah menjadi ikon musim gugur di Amerika Serikat, menyebarkan kehangatan melalui berbagai produk mulai dari minuman hingga lilin beraroma.
Di tanah Gayo, misalnya, kopi dianggap sebagai bagian dari perjalanan spiritual, di mana proses menanam dan memanen kopi sering kali dilakukan dengan doa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved