Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
BENCANA banjir di Kabupaten dan Kota Pekalongan semakin meninggi dan meluas, jumlah pengungsi bertambah hingga mencapai lebih dari 6.000 orang, sekitar 60 ribu warga terdampak.
Banjir di Kabupaten dan Kota Pekalongan terus bertambah tinggi dan meluas, pengungsi terus berdatangan karena desanya terendam banjir 50-150 sentimeter dan evakuasi terhadap warga korban banjir terutama balita dan manula.
Di Kabupaten Pekalongan yang sebelumnya banjir hanya merendam tiga kecamatan, kini meluas menjadi empat kecamatan yakni Wiradesa, Siwalan, Wonokerto dan Tirto. Hal ini terjadi karena tingginya intensitas hujan dan beberapa sungai meluap.
Demikian juga di Kota Pekalongan, banjir masih merendam tiga kecamatan yakni Pekalongan Utara, Barat dan Timur dengan ketinggian mencapai 20-150 sentimeter, bahkan beberapa ruas jalan utama lumpuh dan hanya bisa dilintasi perahu karena tingginya banjir.
"Sampai saat ini pengungsi terus bertambah dan telah mencapai 2.744 jiwa dari sebelumnya hanya sekitar 1.500 jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo.
Baca juga: Banjir Pekalongan masih Tinggi Ribuan Warga Tetap Mengungsi
Pada hari sebelumnya, jumlah warga terdampak masih sekitar 20 ribu jiwa. Kini meningkat bersamaan meluasnya area banjir yakni mencapai 45.753 orang, sehingga kebutuhan bantuan untuk korban meningkat dua kali lipat dari sebelumnya
Kepala BPBD Kota Pekalongan Suminta mengatakan meskipun tidak meluas namun banjir di daerah ini meninggi kembali dari sebelumnya. Pengungsi sebelumnya sudah kembali, lalu datang lagi ke lokasi pengungsian seperti masjid, gereja, gedung sekolah, balai desa, gedung olahraga dan gedung ormas.
Jumlah pengungsi yang terdata, ucap Suminta, mencapai 4.500 jiwa tersebar di ratusan titik, sedangkan warga terdampak meningkat hingga 20 ribu lebih.
"Meningkatnya banjir karena dibarengi dengan rob, sehingga air sulit keluar," tuturnya.(OL-5)
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan berbelanja di pasar tradisional maka masyarakat turut membantu pedagang kecil dan pelaku UMKM agar tetap bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
KEBAKARAN hebat melanda pabrik triplek di Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (25/5) malam.
Setelah singgah dan beristirahat di Klenteng Po An Thian, pada pagi rombongan Bhikkhu Thudong Minggu (4/5) bertolak melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur Magelang.
Pengunjung dapat menyaksikan koleksi batik karya Go Tik Swan, budayawan Tionghoa pelopor batik Indonesia yang menghasilkan lebih dari 200 motif batik antara tahun 1958 hingga 2008.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved