Pengungsi Bertambah, Banjir Pekalongan Meninggi dan Meluas

Akhmad Safuan
20/2/2021 15:10
Pengungsi Bertambah, Banjir Pekalongan Meninggi dan Meluas
Warga berjalan di sekitar rumahnya yang tergenang banjir di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (19/2/2021).(ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

BENCANA banjir di Kabupaten dan Kota Pekalongan semakin meninggi dan meluas, jumlah pengungsi bertambah hingga mencapai lebih dari 6.000 orang, sekitar 60 ribu warga terdampak.

Banjir di Kabupaten dan Kota Pekalongan terus bertambah tinggi dan meluas, pengungsi terus berdatangan karena desanya terendam banjir 50-150 sentimeter dan evakuasi terhadap warga korban banjir terutama balita dan manula.

Di Kabupaten Pekalongan yang sebelumnya banjir hanya merendam tiga kecamatan, kini meluas menjadi empat kecamatan yakni Wiradesa, Siwalan, Wonokerto dan Tirto. Hal ini terjadi karena tingginya intensitas hujan dan beberapa sungai meluap.

Demikian juga di Kota Pekalongan, banjir masih merendam tiga kecamatan yakni Pekalongan Utara, Barat dan Timur dengan ketinggian mencapai 20-150 sentimeter, bahkan beberapa ruas jalan utama lumpuh dan hanya bisa dilintasi perahu karena tingginya banjir.

"Sampai saat ini pengungsi terus bertambah dan telah mencapai 2.744 jiwa dari sebelumnya hanya sekitar 1.500 jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo.

Baca juga: Banjir Pekalongan masih Tinggi Ribuan Warga Tetap Mengungsi

Pada hari sebelumnya, jumlah warga terdampak masih sekitar 20 ribu jiwa. Kini meningkat bersamaan meluasnya area banjir yakni mencapai 45.753 orang, sehingga kebutuhan bantuan untuk korban meningkat dua kali lipat dari sebelumnya

Kepala BPBD Kota Pekalongan Suminta mengatakan meskipun tidak meluas namun banjir di daerah ini meninggi kembali dari sebelumnya. Pengungsi sebelumnya sudah kembali, lalu datang lagi ke lokasi pengungsian seperti masjid, gereja, gedung sekolah, balai desa, gedung olahraga dan gedung ormas.

Jumlah pengungsi yang terdata, ucap Suminta, mencapai 4.500 jiwa tersebar di ratusan titik, sedangkan warga terdampak meningkat hingga 20 ribu lebih.

"Meningkatnya banjir karena dibarengi dengan rob, sehingga air sulit keluar," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya