Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BENCANA banjir besar yang melanda 11 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan telah memicu meningkatnya harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut. Harga gas subsidi 3 kilogram mencapai Rp45 ribu. Pantauan Media harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah sentra perdagangan dan pasar tradisional di Kalsel melonjak cukup tinggi. Lonjakan harga terjadi pada beberapa komoditas seperti sayuran, ikan, daging, gula hingga gas.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Rabu (17/2), mengatakan kenaikan harga disebabkan cuaca buruk dan bencana banjir yang menyebabkan banyak petani gagal panen.
"Sentra-sentra pertanian di Kalsel mengalami banjir. Ini memicu kenaikan harga terutama jenis ikan haruan, papuyu, sayuran dan cabe lokal," tuturnya.
Menurut catatan Dinas Perdagangan Kalsel, harga cabe rawit lokal masih tinggi Rp90 ribu perkilogram, sebelumnya bahkan mencapai Rp100 ribu. Demikian juga harga ikan lokal jenis haruan dan papuyu dipasaran sempat Rp120 ribu perkilogram. Kenaikan juga terjadi pada beberapa komoditas lainnya.
Diakui Birhasani bencana banjir menyebabkan jalur distribusi kebutuhan pokok terganggu.
"Distribusi kebutuhan pokok antar kabupaten terganggu karena banyak jalan rusak dan terputus. Sejak pekan lalu kita melakukan operasi pasar kebutuhan pokok di daerah terdampak bencana banjir seperti Tabalong, Hulu Sungai Tengah dan Banjar," ujarnya.
Sama halnya dengan pasokan BBM dan gas dari Pertamina juga mengalami kendala. Dinas Perdagangan telah berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswanamigas terkait permasalahan ini.
"Laporan dari Pertamina stok BBM dan gas sangat mencukupi tetapi distribusinya terhambat sehingga pasokan ke SPBU dan SPBE sering terlambat. Kondisi ini memicu terjadinya kenaikan harga," tambahnya.
Endah, 55 pedagang gorengan di Kayutangi Banjarmasin Utara mengeluhkan kondisi kelanggkaan gas ini.
"Sudah sekian lama gas 3 kilogram sulit dicari. Kalau pun ada harganya sampai Rp45 ribu bahkan Rp50 ribu pertabung. Ini sangat menyulitkan warga miskin," keluhnya.
Di pangkalan yang biasanya gas datang seminggu sekali berubah menjadi dua sampai tiga minggu baru datang. Itupun sering kehabisan sehingga banyak warga tidak memperoleh gas subsidi. Anehnya gas tersedia di pedagang eceran dengan harga jauh lebih mahal.
Informasi di daerah-daerah terdampak bencana gas melon sulit dicari dan harganya jauh diatas harga eceran tertinggi. Arman warga Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mengatakan harga gas di wilayahnya masih tinggi sempat menembus harga Rp50 ribu. Pertamina beberapa kali melakukan operasi pasar gas namun masih jauh dari mencukupi.
baca juga: Presiden Diminta Turun Tangan Selamatkan Pegunungan Meratus
Ketua Hiswanamigas Kalsel, Saibani mengatakan hingga kini distribusi BBM dan gas ke kabupaten masih terganggu akibat banjir.
"Untuk gas telah dilakukan operasi pasar di sejumlah daerah. Memang masih ada laporan soal harga yang masih tinggi di lapangan," tuturnya.
Hingga kini kerusakan jalan trans Kalimantan di Kalsel belum pulih. Truk-truk pengangkut barang kebutuhan pokok antar kabupaten dalam provinsi maupun antar provinsi terhambat.(OL-3)
Koperasi tersebut antara lain di Kota Banjarmasin yaitu Kelurahan Telawang, Basirih, dan Kuin Cerucuk dan satu koperasi dari Kabupaten Banjar, Kelurahan Indra Sari.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masuknya investasi hijau (green investment) sebagai pengganti investasi sektor pertambangan.
MENJELANG perayaan Imlek 2025, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
Pemerintah melalui Bapanas membangun kios pangan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya sinergis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Harga pangan yang relatif stabil di level tinggi telah mengikis daya beli masyarakat. Kondisi itu akan semakin buruk jika ke depan ada kenaikan biaya lain.
Komoditas seperti jagung yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.
Satgas Pangan Polri menyarankan agar pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tingkatkan pasar murah dalam menjaga stabilisasi harga jelang Idul Fitri.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan siklus panen di sejumlah daerah penghasil beras memberi harapan untuk menstabilkan harga di pasaran yang saat ini fluktuatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved