21 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur dari Puncak Merapi

Agus Utantoro
16/2/2021 10:51
21 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur dari Puncak Merapi
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021).(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

SELAMA 12 jam dari hari Senin (15/2) pukul 18.00 WIB hingga Selasa (16/2) pukul 06.00 WIB, Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi mencatat terjadinya 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur hingga 1.500 meter dari puncak mengarah ke barat daya.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Arif Cahyo Purnomo, Selasa (16/2) mengatakan, selama periode pengamatan tersebut, asap kawah tidak  teramati karena tertutup kabut. Karena itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi kemudian menegaskan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini adalah guguran lava dan awan panas khususnya di sektor selatan hingga 
barat daya sejauh 5 kilometer. Sektor ini, ujarnya, meliputi enam sungai yakni Sungai Kuning, Sungai Boyong, Sungai Krasak, Sungai Bedog, Sungai Bebeng  dan Sungai Putih.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya.

Sedangkan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB (Kawasan Rawan Bencana) III direkomendasikan untuk dihentikan serta pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Sleman Perpanjang Masa Tanggap Darurat

Dalam laporannya, Arif  menambahkan, selama 12 jam tersebut tercatat kegempaan guguran sebanyak 69 kali  dengan amplitudo 3-49 milimeter, dan durasi 12,8-127 detik. Kegempaan lain yang tercatat di seismogram adalah fase banyak atau hybrid sebanyak dua kali dengan amplitudo 3 militere dan durasi maksimal 9 detik. (OL-3)
\


AU)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya