Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
VAKSINASI tahap pertama untuk tingkat kabupaten/kota di Provinsi Aceh berjalan lancar pada Rabu (10/2). Hanya saja dua bupati dan wakil bupati gagal divaksinasi covid-19.
Kedua pasangan pimpinan daerah itu adalah Bupati Pidie Roni Ahmad dan Wakil Bupati Pidie Fadhlullah TM Daud. Lalu, Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas dan Wakilnya Said Mulyadi.
Sesuai keterangan diperoleh Media Indonsia, Rabu (10/2), batalnya vaksinasi terhadap Bupati Pidie Roni Ahmad, karena yang bersangkutan pernah memiliki riwayat penyakit malaria. Hal itu diketahui setelah dilakukan screaning oleh tim medis Rumah Sakit Umum Teungku Chik Ditiro Pidie.
"Jika kondisi kesehatan sudah stabil, saya siap divaksin" kata Bupati Roni Ahmad yang dikenal bekas pasukan elit GAM saat konflik Aceh tersebut.
Baca juga: Bupati dan Wabup Pangandaran Sembuh Dari Covid-19
Adapun Wakilnya Fadhlullah TM Daud batal divaksin lantaran pernah terinfeksi covid-19 beberapa waktu lalu. Sebagaimana saran medis, bagi mereka yang sempat terinfeksi covid-19 tersebut, tidak diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin saat ini.
Sedangkan Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas batal divaksinasi usai diketahui memiliki reaksi alergi. Sementara sang wakil Said Mulyadi tidak jadi divaksinasi disebabkan hipertensi atau memiliki tekanan darah tinggi.(OL-5)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved