Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBAGA respon terhadap peningkatan penyebaran covid-19 yang terjadi sejak Desember 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Tebing Tinggi menggelar rapat evaluasi kegiatan dan penyusunan rencana aksi penanganan covid-19
"Pada Januari ini, lonjakan kasus covid-19 luar biasa tingginya. Kalau jumlah kasus covid-19 sampai dengan 1 Februari sebanyak 331 orang, khusus pada Januari 2021, terdapat penambahan 127 orang atau terjadi penambahan lebih dari 33%, ini peningkatan yang tinggi", kata Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan saat memimpin Rapat Evaluasi Kegiatan dan Penyusunan Rencana Aksi Penanganan Covid-19 Kelurahan se-Kota Tebing Tinggi di aula Balai Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.
Rapat itu turut dihadiri Kapolres Tebing Tinggi, Dandim 0204/DS, Kajari Tebing Tinggi, Dinas Kominfo, Dinas Kesehatan, Satpol-PP, Satgas Covid-19, dan Camat se-Kota Tebing Tinggi serta Lurah se-Kota Tebing Tinggi.
Baca juga: Keluarga Pasien Covid-19 di Temanggung Dikucilkan dan Dijauhi
Berdasarkan data yang diperoleh Pemkot Tebing Tinggi dari rapat yang digelar bersama dengan Kementerian Agama Kota Tebing Tinggi, peningkatan kasus itu terjadi akibat kurangnya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan Kelurahan dan Kecamatan.
"Hari Selasa, kita bertemu dengan tokoh-tokoh agama, ustaz dan Pimpinan Organisasi Keagamaan. Ternyata, di Kelurahan, tidak pernah ada yang mengingatkan kepada masyarakat, mewanti-wanti kepada masyarakat, menggaungkan kepada masyarakat kalau kita dalam situasi bahaya", kata Umar Hasibuan.
Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan masih kurang maksimal. Hal inilah yang menjadi pemicu peningkatan penyebaran covid-19.
Oleh karenanya, Umar Hasibuan berharap peran yang lebih otptimal di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Kita sudah rapat bersama direktur-direktur RS Bhayangkari, Chevani untuk mempersiapkan diri tetapi tidak ada artinya rumah sakit ini kalau tidak ada upaya dari lingkungan kita, kelurahan kita dan kecamatan kita untuk melakukan operasi untuk mencegah masyarakat hilir mudik, membuat masyarakat untuk patuh kepada protokol kesehatan." tegasnya.
Umar Hasibuan mengingatkan perangkat mulai tingkat lingkungan sampai kecamatan agar tidak menganggap remeh pandemi covid-19. Semua organisasi perangkat daerah harus disiplin dalam menjalankan tugasnya.
"Khususnya tingkat lingkungan, kelurahan, dan kecamatan harus aktif menggalang kekuatan masyarakat karena kita tidak dapat bekerja sendiri tanpa ada dukungan masyarakat," ajaknya. (OL-1)
Layanan tersebut meliputi administrasi kependudukan, perizinan usaha, layanan kesehatan, hingga layanan kepolisian dan imigrasi.
KAKEK berusia 75 tahun terjebak dalam kebakaran sebuah penginapan kelas melati di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara (Sumut).
DUA bencana tanah longsor terjadi sejak dua hari terakhir di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
Pemberlakuan tarif di Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura dimulai besok, Kamis (4/4) pukul 00.00 WIB.
Dua orang yang merupakan ibu dan anak tewas setelah mobil yang ditumpangi tertabrak rangkaian kereta api barang di Tebing Tinggi, Sumatra Utara (Sumut).
Seorang ibu rumah tangga di Serdang Bedagai, Sumatra Utara, ditemukan tewas bersimbah darah. Korban diduga dibunuh oleh suaminya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved