Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DINAS Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam mampu memproduksi kompos sebanyak 32 ton per tahun.
Kabid Pengendalian Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun, DLH Agam, Azwir, mengaku, selama proses produksi dan pengelolaan bahan baku sampah organik menjadi kompos berjalan dengan lancar.
“Saat ini, kami telah menyediakan 8 bak untuk memproduksi kompos, dimana masing-masing bak dapat menghasilkan kompos sebanyak 2 ton,” ujarnya, Rabu (3/2).
Dijelaskan, untuk mengubah sampah organik menjadi kompos yang benar-benar bagus, memakan waktu yang cukup lama. Satu bak pengolahan kompos tersebut, dalam setahun, pihaknya dapat memproduksi kompos sebanyak 2-3 kali.
Jika dijumlahkan, terangnya, pertahunya, rata-rata jumlah produksi kompos DLH Agam mencapai 32 ton.
“Selain dimanfaatkan untuk taman-taman yang ada di Kabupaten Agam, kompos ini juga diberikan kepada masyarakat secara gratis, bagi yang membutuhkan,” ujarnya.
Dikatakan, jika dibandingkan dengan jumlah sampah yang masuk ke TPA, produksi kompos ini masih belum maksimal, kerena jumlah bak yang ada, tidak sebanding dengan jumlah sampah organik yang masuk ke TPA.
“Oleh sebab itu, kami juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah, dan berbagai kelompok masyarakat, untuk membuat kompos, agar jumlah sampah di TPA dapat berkurang,” tandasnya.(OL-13)
Baca Juga:Gerombolan Perguruan Silat Pembuat Onar Diringkus Polisi
Bibit bawang merah dibagikan kepada 5 kelompok tani dilengkapi dengan pupuk organik padat 4 ton dan 10 liter pupuk organik cair per kelompok tani.
Di Kabupaten Indramayu, penggunaan pupuk kimia masih mendominasi dan ketersediaan pupuk sulit ditemukan terlebih di saat musim tanam.
Perlu dilakukan upaya menjaga kelestarian tanah agar tanah di lingkunganmu tetap subur dan terjaga. Berikut beberapa upaya untuk menjaga kelestarian tanah.
Dalam upaya mendukung swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian mendorong penggunaan pupuk organik berbasis Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Biogas.
Sisa panen petani biasanya langsung dibuang secara langsung ke kebun sehingga perlu dilakukan pengolahan yang benar dan aman, salah satunya dengan pembuatan pupuk organik cair.
PEMERINTAH saat ini terus berupaya memperbaiki beberapa prinsip pelaksanaan subsidi pupuk. Dari yang semula hanya berbicara penerima manfaat, skema-skema subsidi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved