Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Cuaca Buruk, ASDP Kupang Buka Tutup Pelayaran

Palce Amalo
27/1/2021 22:55
Cuaca Buruk, ASDP Kupang Buka Tutup Pelayaran
Ilustrasi(ANTARA)

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur memberlakukan sistem buka tutup pelayaran menyusul cuaca buruk yang masih menerjang perairan NTT.

Rabu (27/1) ASDP hanya mengoperasikan dua armada yakni rute Kupang-Rote pulang-pergi (pp) yang dilayari Kapal Motor Penyeberangan  (KMP) Ranaka dan KMP Lakaan yang berlayar dari Aimere menuju Kupang. Sedangkan enam armada lainnya tertahan gelombang tinggi dan belum dioperasikan, terdiri dari satu armada tertahan di dermaga Pulau Sabu yakni KMP Ile Labalekan.

Lima armada lainnya tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang yakni KMP Ine Rie II, Cakalang II, Ile Mandiri Ile Ape, dan Uma Kalada. "Kapal yang di Sabu akan bertolak ke  Kupang besok (Kamis 28  Januari) dini hari," kata Manager Operasional PT  ASDP Indonesia Cabang Kupang, Hermin Welkis.

Sebelumnya, KMP Ile Labalekan dijadwalkan bertolak dari Pulau Sabu ke Ende, namun batal karena gelombang tinggi sehingga kapal dijadwalkan kembali ke Kupang.

Sesuai laporan BMKG, tinggi gelombang di perairan Nusa Tenggara Timur pada 27 Januari maksimal 2,5 meter, kecuali Samudera Hindia selatan  Sumba dan Pulau Sabu mencapai 4 meter, dan kecepatan angin 6-25 knot per jam.

Namun, mulai 28-29 Januari tinggi gelombang bertambah menjadi 4 meter, bahkan tinggi gelombang mencapai 6 meter di perairan utara Flores dan Samudera Hindia selatan Sumba dan Sabu, serta kecepatan angin 15-40 knot per jam.

"Tinggi gelombang 4-5 meter sangat berisiko tinggi terhadap kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar, dan tinggi gelombang 2,5-4 meter berisiko tinggi terhadap kapal fery," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, Yudhi Nugraha Septiadi. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik