Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Longsor di Kupang, Dua Tewas dan 140 Orang Mengungsi

Palce Amalo
25/1/2021 15:11
Longsor di Kupang, Dua Tewas dan 140 Orang Mengungsi
Musibah tanah longsor terjadi di RT 16 RW 04, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/1)(MI/Palce Amalo)

SEBUAH bongkahan batu raksasa terguling bersama material longsor dari tebing dan menimpa sebuah rumah di bantaran Kali Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/1).

Musibah terjadi di RT 16 RW 04, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, mengakibatkan dua dari empat orang yang ada di dalam rumah tewas di tempat.

Korban tewas adalah pasangan suami istri Paulus Takela, 35, dan Welmince Lakmau, 28, sedangkan anggota keluarga mereka, Jefri Lakmau dan Yosti Lakmau selamat. Peristiwa itu mengakibatkan 30 keluarga atau 140 orang mengungsi ke gereja terdekat.

"Sebelum kejadian hujan rintik, tiba-tiba terdengar seperti gempa, ternyata batu besar di tebing terguling dan mengenai rumah," kata Adriana Snae, tetangga korban kepada Media Indonesia.

Adriana mengaku sempat mendengar teriakan tolong dari Paulus Takela sebanyak dua kali sebelum akhirnya meninggal.

"Batu hanya mengenai kamar yang ditempati Paulus dan Welmince sedangkan kamar di bagian kanan yang ditempati Jefri dan Yosti juga rusak tetapi keduanya selamat," ujarnya.

Baca juga:  Rumah Sakit di Kupang Darurat Oksigen

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Maxi Didok mengatakan seluruh rumah yang dibangun di bantaran Kali Liliba tersebut merupakan kos-kosan, bukan rumah pribadi.

"Ada masyarakat yang membangun kos-kosan di situ dan ditempati oleh orang-orang ini," ujarnya.

Padahal sesuai aturan, tambahnya, tidak boleh ada bangunan dalam jarak 50 meter dari bantaran kali dan 100 meter dari garis pantai. Namun, masyarakat tetap melanggar dan membangun rumah di areal tersebut. Menurut Maxi, kejadian tanah longsor di lokasi itu merupakan kedua kalinya sejak tahun lalu.

Sementara itu, BPBD bersama Polres Kupang Kota membangun dapur umum di lokasi pengungsian di Gereja St Petrus Rasul TDM untuk menyiapkan makanan bagi pengungsi. Seluruh pengungsi ditampung di gereja tersebu 
menunggu penanganan selanjutnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya