Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Menunggu 5 Tahun, 15.500 Pohon Sengon Milik ASN Sikka Siap Panen

Gabriel Langga
25/1/2021 10:00
Menunggu 5 Tahun, 15.500 Pohon Sengon Milik ASN Sikka Siap Panen
Pohon Sengon Laut milik Petrus yang siap dipanen(MI/Gabriel Langga)

PERJALANAN menuju Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, ditempuh mediaindonesia.com dalam waktu sekitar 45 menit. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat lokasi penanaman pohon sengon laut.

Begitu tiba, ribuan pohon sengon jenis laut yang sudah berumur lima tahun tumbuh subur di seputaran Dusun Blidit, Desa Egon ini. Ternyata pohon sengon laut itu milik seorang ASN yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Dia adalah Petrus Herlemus.

Petrus Herlemus yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mengaku menggunakan 15.500 bibit sengon laut untuk ditanam sejak tahun 2017 di tiga lokasi yang berbeda. Sebanyak 12.000 bibit sengon laut ditanam di Dusun Blidit dengan seluas 3 hektare. Kemudian ada 2.500 bibit sengon laut di tanam di Waturia, Desa Magepanda. Selanjutnya, 1.000 bibit sengon laut lagi ditanam di Desa Takaplager.

"Usia pohon sengon laut ini sudah lima tahun dengan diameter tanaman mencapai 40 cm. Ada juga pohon sengon dengan diameter 20-30 cm lebih,"  ujar Petrus Herlemus kepada mediaindonesia.com sambil membersihkan rumput-rumput di sekitar pohon sengon laut itu.

Baca juga: Peti Beralih Tanam Sengon

Menurut Petrus Herlemus, untuk merawat pohon sengon ini tidak sulit, sebab tidak membutuhkan perawatan khusus seperti menanam pohon lainnya. Dia berencana memanen pohon sengon ini sekitar bulan Oktober. Nantinya akan dijual ke salah satu perusahaan di Jawa.

"Bulan Oktober tahun ini rencananya kita tebang pohon sengon jenis laut ini. Perusahaan di Jawa sudah siap beli," ungkap Petrus Herlemus yang merupakan warga Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur ini.

Soal keuntungan dari pohon sengon ini, dia belum memastikan karena belum dijual.

"Yang paling penting itu, sudah ada perusahaan yang siap membelinya," ujar Petrus Herlemus.

Ia menuturkan, selain menanam pohon sengon, dirinya juga menanam porang di sekitarnya, karena sengon termasuk jenis tanaman tumpang sari.

"Saya tanam porang juga disekitar pohon sengon ini. Ada sekitar 3 ribu anakan bibit porang yang saya tanam sekarang. Usia porang juga masih tiga minggu," ungkap dia.

Ketika ditanya soal mengatur waktu mengurus tanaman sengon dan tugas sebagai ASN, Petrus Herlemus mengatakan tidak ada masalah. Karena, ia mempekerjakan seseorang yang memang tinggal di lokasi penanaman pohon sengon.

"Aktivitas sebagai ASN saya jalankan seperti biasa. Selama ini soal waktu tidak ada masalah. Saya hanya lihat tanamannya, kalau hari libur saja dan saya bantu bersihkan rumput di sekitar," tutur Petrus.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik