Kamis 21 Januari 2021, 18:32 WIB

Korban Meninggal Gempa Sulbar Jadi 90 Orang

M Taufan SP Bustan | Nusantara
Korban Meninggal Gempa Sulbar Jadi 90 Orang

Antara
Bangunan ambruk rata dengan tanah dampak gempa di Kota Mamuju, Sulawesi Barat.

 

HINGGA hari ke enam pascagempa magnitudo 6,2 di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, tim SAR sudah menemukan 90 orang korban meninggal dunia.

Kepala Subseksi Siaga dan Operasi Basarnas Sulawesi Barat, Muhammad Fathur mengatakan, hingga Kamis (21/1), tercatat 111 korban gempa di Mamuju dan Majene. Rinciannya, 90 korban meninggal dunia, 18 orang selamat, dan tiga dinyatakan hilang.

"Untuk total adalah 111 orang, dengan perincian 79 orang meninggal di Mamuju, 11 orang di Majene, selamat 18 orang di Mamuju, hilang dan dinyatakan tidak ditemukan tiga orang," terang Fathur.

Menurutnya, hingga saat ini untuk korban yang dinyatakan hilang, Basarnas telah berusaha melakukan pencarian selama enam hari. Namun, korban hilang tersebut belum ditemukan. Oleh karena itu, operasi pencarian dan pertolongan dihentikan.

Fathur menjelaskan, ada empat alasan mengapa proses pencarian tiga orang itu dihentikan. "Pertama, sesuai dengan SOP Prosedur Operasi SAR, itu dilaksanakan selama tujuh hari operasi SAR. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Fathur, Tim SAR sudah melakukan operasi pencarian selama enam hari dibantu dengan pihak TNI-Polri, serta seluruh instansi organisasi potensi SAR, dan dibantu oleh K-9.  "Meski sudah dibantu oleh K-9, korban yang dilaporkan hilang itu tak kunjung ditemukan," ungkapnya.

Alasan kedua, jelas dia, karena struktur geologi tanah tidak stabil. Sehingga untuk pertimbangan selama enam hari operasi SAR tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan secara maksimal.

"Karena dari atas itu diambil gambar diperkirakan radius yang tertimbun itu kedalaman kurang lebih sekitar 50 meter Selain itu, radius lebar yang tertimbun diperkirakan 100-200 meter," jelasnya.

Ketiga, tambahnya, adanya gempa susulan yang dapat membahayakan Tim SAR mengevakuasi. Sementara alasan keempat, sudah diterbitkannya surat pernyataan dari keluarga korban yang disertai tandatangan pihak terkait.

"Sehingga proses dengan adanya surat pernyataan itu maka operasi SAR di Kabupaten Majene, khususnya di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda dihentikan berdasarkan surat pernyataan dan kesepakatan dari seluruh instansi terkait dan Tim SAR gabungan," tegasnya.

Fathur menambahkan, untuk operasi SAR dilaksanakan selama tujuh hari sesuai dengan SOP UU Nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. "Namun kami tetap melaksanakan proses evakuasi berdasarkan tahap tanggap darurat, hanya saja personelnya akan kami kurangi. Tim-tim yang melaksanakan aksi nanti sifatnya standby siaga pemantauan," jelasnya. (OL-13)

Baca Juga: Kepala BNPB: Pisah Kelompok Rentan di Pengungsian Gempa ...

 

Baca Juga

MI/Apul

Ini Langkah Pemkab Dairi Antisipasi El Nino

👤Apul Iskandar 🕔Rabu 07 Juni 2023, 09:20 WIB
Sejumlah antisipasi menghadapi el nino, termasuk menyiapkan dana dekonsentrasi dilakukan Pemkab...
Antara

Indonesia Butuh Lebih Banyak Tenaga Ahli Rancang Bangun Jembatan

👤Ardi Teristi Hardi 🕔Rabu 07 Juni 2023, 08:35 WIB
Masih banyaknya jembatan di Indonesia yang tidak sesuai standar, membuat Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli yang mampu merancang...
Medcom.id

Polresta Bogor Tangkap 33 Penyalahguna Narkoba Sepanjang Mei

👤Andhika Prasetyo 🕔Rabu 07 Juni 2023, 06:58 WIB
Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, menangkap 33 penyalahguna narkoba sepanjang Mei lalu. Mereka terdiri dari peracik, kurir, penjual...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya