Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Cuaca Buruk, Bencana di Sumsel Harus Diwaspadai

Dwi Apriani
19/1/2021 22:12
Cuaca Buruk, Bencana di Sumsel Harus Diwaspadai
Banjir di Muba, akhir 2020 lalu.(MI/Dwi Apriani)

HUJAN deras yang mengguyur wilayah Sumsel dalam beberapa hari terakhir membuat sebagian wilayah terendam genangan air. Terbaru, genangan air menyerang dua RW di Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Selasa (19/1) dini hari.

Kabid Penanggulangan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, meski dilanda cuaca buruk, namun bencana genangan air yang melanda pemukiman baru menyerang satu wilayah tersebut. Ia menerangkan, sepanjang Januari ini, baru ada 8 bencana yang terjadi dengan rincian, enam bencana kebakaran rumah, satu serangan angin puting beliung dan satu banjir genangan.

"Mayoritas masih kebakaran rumah. Untuk banjir genangan baru satu," ujar Ansori, Selasa (19/1).Ansori menuturkan, kondisi tersebut harus disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi. pasalnya, hujan masih bisa terus terjadi. Tentunya,hal itu bisa membuat kondisi wilayah yang memiliki kontur dataran rendah dapat terserang genangan air.

"Untuk wilayah Sumsel, yang rentan itu Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, OKI dan Kota Palembang. Itu yang berpotensi terkena banjir genangan. Sementara banjir air bandang menyerang di daerah dataran tinggi seperti Kota Pagaralam, Lahat, Muara Enim dan daerah dataran tinggi lainnya," bebernya.

Ia menjelaskan, kejadian bencana alam hebat yang terjadi di wilayah Indonesia Timur kecil kemungkinannya bisa terjadi di Sumsel. Sebab, jenis topografi wilaya Sumsel terbagi menjadi beberapa kawasan. "Potensinya bisa terjadi apabila intensitas hujan tinggi dengan jangka waktu yang lama. Kalau di Indonesia Timur itu rata-rata kawasannya berada di satu hamparan," terangnya.

Hanya saja, Ansori tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan serangan bencana. Ia menjelaskan, untuk banjir bandang ataupun longsor punya beberapa ciri. Misalnya, kondisi sungai yang keruh atau aliran air di sungai yang mulai menyusut.

"Masyarakat di wilayah dataran tinggi harus selalu berhati-hati karena kondisi tanah di daerah tersebut labil. Jika mendapati ciri, masyarakat harus siaga," ucapnya.

Menurutnya, sepanjang 2020, bencana banjir telah terjadi sebanyak 46 kali, banjir bandang sebanyak 10 kali. Tanah longsor 17 kali, kebakaran 78 kali, puting beliung sebanyak 11 kali, dan kecelakaan perahu motor sebanyak 3 kali.

Rangkaian bencana menyebabkan sebanyak 9323 unit rumah terendam, 181 rumah rusak berat,403 unit rusak sedang, 738 unit rusak ringan, 28 unit rumah hanyut, 204 unit rumah terbakar.

Bencana juga merusak sejumlah bangunan infrastruktur. Seperti 10 unit jembatan rusak,14 unit jembatan putus/roboh, 4 unit jembatan gantung putus, 10 unit sekolah terendam, 6 unit sekolah rusak berat, 43 petak pasar terbakar. Jalan longsor atau putus sebanyak 115 meter.

Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Seperti 10 unit sekolah terendam, 6 unit sekolah rusak berat, 43 petak pasar terbakar, 281 hektare kebun terendam, 5319,5 hektare sawah terendam dan 6 hektare sawah rusak. "Korban menderita sebanyak 16.353 KK atau 20.439 jiwa dan korban meninggal sebanyak 12 jiwa," bebernya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi curah hujan lebih tinggi di atas normal yang menerpa Sumsel akan terjadi hingga April mendatang. Hal itu dipengaruhi karena adanya fenomena La Nina.

"Dampaknya sangat terasa di wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Sementara wilayah Sumsel dan Sumatera terjadi karena faktor Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin. Kedua fenomena ini menyebabkan tumpukan awan berpotensi cuah hujan yang lebih tinggi," kata Kepala BMKG SMB II Palembang, Desindra Dedi Kurniawan. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik