Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali tidak pernah putus menjalin koordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogjakarta, terkait Merapi yang masih bergolak dengan status Siaga. Mereka tidak ingin terlambat dalam proses penyelamatan, jika fase erupsi Merapi makin membesar, hingga membahayakan warga KRB III wilayah kecamatan Selo, Boyolali. Sebab sejauh ini, kecuali suara dentuman Merapi, muntahan lava panas maupun awan panas guguran tidak terpantau dari kawasan Boyolali.
"Koordinasi BPBD Boyolali dengan BPPTKG tidak pernah terputus, mengingat gejolak vulkanis Merapi tidak terlihat langsung dari kawasan Selo, Boyolali. Padahal pada fase erupsi yang sudah berlangsung ini, ribuan warga di pemukiman yang masuk di KRB III, sebagian besar belum turun. Saat ini, yang masih bertahan di pengungsian tinggal 241 warga," tukas Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo ketika dikonfirmasi, Senin (18/1).
Menurut dia, tingkat risiko bencana yang ditimbulkan dari dampak erupsi Merapi di wilayah sejumlah dukuh KRB III di tiga desa, kecamatan Selo, Boyolali diprediksi paling kecil dibandingkan Magelang, Klaten, maupun Sleman. Namun BPBD Boyolali tidak ingin kapiran atau tertinggal informasi .
Yang jelas, Pemkab Boyolali tidak pernah kendor dalam mengamati aktivitas vulkanis Merapi. Sebagian relawan kemanusiaan masih ditempatkan di tiga lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara (TPS).
"Ada 30 relawan kebencanaan BPBD yang masih disiagakan di 3 TPS yang ada di Tlogolele, Klakah maupun Jrakah. Kebutuhan logistik juga masih aman, demikian pula obat-obatan. Kita juga koordinasi dengan Polri dan TNI untuk tindakan lapangan dan juga proses evakuasi yang diperlukan, termasuk dengan relawan desa," imbuh Bambang Sinungharjo.
Pantauan Media Indonesia, bahwa pada Senin pagi, kembali Merapi memuntahkan awan panas guguran. Catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat arah awan panas mengarah ke hulu Kali Krasak.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, terdapat awan panas guguran di Gunung Merapi pada tanggal 18 Januari 2021 pukul 05.43 WIB. Awan panas itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 22 milimeter dan durasi 112 detik. Saat erupsi, angin bertiup ke tenggara. (WJ/OL-10)
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan telah terjadi Awan panas dengan jarak luncur 1,1 kilometer, Rabu (18/9) pagi.
Survei dari platform layanan akomodasi RedDoorz menunjukkan bahwa berlibur ke luar kota lebih diminati dibandingkan dengan staycation,
SEJAK Minggu (2/6) kemarin pukul 18.00 WIB hingga Senin (3/6) pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi memuntahkan lava hampir setiap jam.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam kondisi ini
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak tiga kali sejauh 1,5 kilometer.
Pemerintah kabupaten Slemen, Yogyakarta, sampai saat ini belum menutup kawasan wisata yang ada di lereng Gunung Merapi, meski saat ini erupsi masih terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved