Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PARA kepala daerah bersemangat memberi contoh kepada masyarakat dengan terlebih dahulu menerima suntikan vaksin covid-19. Pejabat dan ASN yang menolak divaksin diusulkan agar ditindak.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi covid-19 bersama 20 orang yang sudah ditentukan Kemenkes. Pelaksanaan vaksinasi berlangsung di Gedung Grahadi Surabaya, kemarin. "Suntikan kedua akan kami jalani pada 28 Januari. Protokolnya tetap," ujar Emil.
Bersama Wagub, turut menjalani vaksinasi, yakni Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Pangko Armada 2 Laksda TNI ING Sudihartawan, Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo, Kajati Jatim Mohammad Dhofir, serta sejumlah perwakilan lembaga dan kelompok masyarakat lainnya.
Emil dan pejabat yang disuntik mengaku tidak mengalami gejala apa pun setelah menerima vaksin 30 menit. Hanya, rata-rata tensi penerima vaksin naik saat screening. Tensi Emil yang biasanya 110 naik menjadi 133 lalu normal kembali.
Setelah penyuntikan 77.760 dosis vaksin Sinovac kepada pihak yang sudah tercatat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, selanjutnya Pemprov Jatim mengajukan 120 ribu lagi untuk tambahan tenaga kesehatan.
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru menjalani suntik vaksin covid-19 perdana di Palembang. Selain Gubernur, suntik vaksin juga diterima Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri, dan lainnya.
Seusai disuntik, Herman mengungkapkan vaksinasi covid-19 ialah sebuah ikhtiar untuk mengembalikan pola kehidupan seperti normal kembali.
"Apa rasanya divaksin? Jujur saya katakan tidak ada rasa apa-apa. Maksud saya tidak ada rasa nyeri atau sakit. Alhamdulillah, masa observasi juga tidak ada dampak yang terasa," katanya.
Teladan
Bertempat di Gedung Graha Bakti Praja, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah menerima vaksinasi.
Gubernur menyatakan keteladanan perlu dilakukan para pemimpin untuk meyakinkan masyarakat yang dibombardir informasi tidak benar terkait dengan covid-19. "Mudah-mudahan setelah ini masyarakat sedikit bisa lebih tenang. Halal sudah, Badan POM juga sudah. Walaupun masih ada suara meragukan, semoga ini bisa memperbaiki keadaan," cetus Zulkieflimansyah seusai vaksinasi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga menjadi orang pertama di provinsinya yang menjadi partisipan vaksin. Setelah itu, penyuntikan dilakukan terhadap para unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin tidak terlihat mengikuti vaksinasi perdana karena sedang berada di luar kota.
Gubernur mengatakan Pangdam sedang berada di Jakarta dan akan menjalani vaksin hari ini. "Jatah vaksin Pangdam disuntikkan ke Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Didit Pramudito," ujar Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara Kuntu Daud mendesak Gubernur KH Abdul Gani Kasuba menindak tegas Kepala SKPD, tenaga kesehatan, dan PNS yang menolak divaksin.
Selain itu, Kuntu juga meminta Gubernur memberikan contoh kepada masyarakat. "Gubernur harus memberikan contoh lebih dahulu untuk meyakinkan masyarakat agar mau divaksin. Jika Gubernur tidak bisa mengatur SKPD dan tenaga kesehatan, bagaimana bisa mengatur yang lain," imbuhnya. (DW/YR/YP/HI/N-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved