Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PROGRAM vaksinasi di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), diundur hingga sebulan. Pada jadwal awal, vaksinasi akan dilaksanakan pada pertengahan Januari ternyata kini jadwal terbaru pada pertengahan Februari. Namun, peruntukkan vaksin pada tahap pertama tetap untuk tenaga kesehatan (nakes).
Kepastian mundurnya vaksinasi diungkapkan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, Rabu (13/1). Mundurnya vaksinasi di Banyumas karena kabupaten setempat masuk program vaksinasi gelombang kedua.
"Banyumas merupakan daerah di Jateng yang masuk gelombang kedua, sehingga jadwal vaksinasi pada pertengahan Februari," kata Bupati.
Baca juga: Sambut Vaksinasi, Dokter Tirta Konfirm Disuntik 14 Januari
Bupati juga meminta kepada masyarakat untuk tidak meragukan vaksin. Sehingga nantinya warga bisa mengikuti vaksinasi dengan baik dan tidak perlu takut.
"Saya mohon dengan sangat, dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti program imunisasi melalui proses vaksinasi covid-19 pada saatnya nanti. Kalau pun ada efek samping yang terkena sangat sedikit dan ringan-ringan saja. Misalnya mengantuk atau pegel sebentar," jelas Bupati.
Seperti diketahui, vaksinasi di Banyumas pada tahap awal diprioritaskan untuk nakes. Jumlah vaksin yang diterima pada tahap awal sebanyak 3.656 dosis. Jumlah tersebut masih belum mencukupi untuk memberikan vaksinasi terhadap seluruh nakes dengan jumlah 10.389 orang.(OL-5)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved