Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PETUGAS Pos Pengamatan Gunung Merapi melaporkan selama 12 jam, dari Kamis (7/1) pukul 18.00 WIB hingga Jumat (8/1) pukul 06.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan 14 kali lava pijar.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Triyono menjelaskan lava pijar tersebut 10 kali terjadi pada periode pukul 18.00-24.00 WIB hari Kamis (7/1) dan empat kali terjadi pada periode pukul 00.00-06.00 WIB hari Jumat (8/1).
"Semuanya mengarah ke hulu Sungai Krasak dengan jarak luncur maksimal 800 meter dari puncak," kata Triyono, Jumat (8/1).
Baca juga: Merapi Menuju Erupsi, Tiga Kades di Selo Diminta Ungsikan Warganya
Ia mengatakan dari pukul 18.00-24.00 WIB, puncak Gunung Merapi tertutup kabut sehingga pengamatan secara visual tidak dapat dilakukan. Berbeda dengan periode enam jam berikutnya, puncak Gunung Merapi terlihat jelas, asap berwarna putih dengan intensitas sedang membubung hingga 50 meter dari puncak.
Menurut Triyono, selama 12 jam pula, kegempaan embusan sebanyak 15 kali, kegempaan guguran 54, kegempaan hybrid sebanyak 87 kali, vulkanik dangka 27 kali dan tektonik jauh 2 kali.
"Status masih tetap Siaga atau Level III," imbuhnya.(OL-5)
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved