Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Rob Memicu Banjir di Kalsel Susah Surut

Denny Susanto
07/1/2021 13:00
Rob Memicu Banjir di Kalsel Susah Surut
Banjir di wilayah Kabupaten Banjar sejak dua pekan terakhir hingga kini masih berlangsung.(MI/Denny Susanto)

BENCANA banjir yang melanda daerah dataran rendah dan rawa di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Beberapa faktor penyebab selain curah hujan yang tinggi adalah kondisi pasang sungai dan laut sehingga air sungai dan rawa meluap. 

Pantauan Media di sejumlah desa terkena banjir di Kabupaten Banjar, hingga kini banjir masih merendami areal permukiman dan lahan pertanian warga. Luapan air juga merendam ruas-ruas jalan sehingga transportasi warga terganggu. Menurut penuturan warga Desa Sungai Tabuk, banjir atau baah dalam bahasa Banjar saat ini terparah sejak lima tahun terakhir.

Ketinggian air hingga satu meter merendami areal permukiman warga dan 10 cm-20 cm merendami ruas jalan desa dan jalan kabupaten. Sampai saat ini ribuan warga yang terdampak banjir memilih tetap bertahan di rumah mereka, terlebih tidak meratanya bantuan yang disalurkan pemerintah.

Peneliti Balai Penelitian Pertanian dan Lahan Rawa (Balitra) Kalsel, Arifin Fahmi, Kamis (7/1), mengatakan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kalsel termasuk kawasan rawa yang sudah berlangsung cukup lama ini disebabkan banyak faktor selain tingginya curah hujan.

"Bisa dilihat kondisi DAS dari hulu ke hilir yang berfungsi mengurangi besarnya debit air. Daya dukung lingkungan sekitar bisa jadi sudah tidak mampu lagi menampung dan melewatkan air," ujarnya.

Di areal lahan rawa pasang surut selain curah hujan juga dipengaruhi kondisi air pasang laut dan sungai sehingga air hujan terjebak dan tidak bisa keluar dari kawasan tersebut. Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, M Irwan Kumar dalam laporannya menyebutkan berdasarkan pantauan lapangan intensitas hujan tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan debit air Sungai Martapura sehingga meluap dan merendami areal permukiman warga sekitar.

baca juga: Warga Terdampak Banjir Kalimantan Selatan Pilih Bertahan di Rumah

Di Kabupaten Banjar  banjir melanda 16 desa yang tersebar pada lima kecamatan yaitu Astambul, Karang Intan dan Martapura Barat. Kemudian Kecamatan Martapura Timur dan Kecamatan Sungai Tabuk. Sementara di Kabupaten Tanah Laut banjir merendami permukiman warga dan juga ruas jalan Trans Kalimantan di Kecamatan Bati-bati, Kecamatan Tambang Ulang dan Kecamatan Kurau yang terdampak pasang air laut.

Di Kecamatan Kintap dan Jorong puluhan rumah warga pesisir juga terkena bencana rob. Sedangkan di Kota Banjarbaru banjir terjadi di Kelurahan Landasan Ulin. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik