Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada Sabtu (2/1) hingga Senin (3/1)
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa terdapat pola angin di wilayah indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan 5-30 knot . "Sedangkan di wilayah indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-25 knot," kata Guswanto dalam keterangannya, Sabtu (2/1).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna utara, Perairan Kep. Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna, dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah. "Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," sebutnya.
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka, perairan Banda Aceh-Lhokseumawe, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Kep. Nias-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Banten-Jawa Barat, perairan selatan Bali hingga P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat dan Selat Ombai, Laut Sewu, perairan P. Sewu-P. Rotte-Kupang
Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT, perairan timur Kep. Lingga, perairan Kep. Bangka-Belitung, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Barat, perairan selatan Kalimantan-Kotabaru, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kep. Sitaro-Kep. Sangihe, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, perairan barat Halmahera, perairan utara Jayapura-Sarmi, Laut Banda bagian timur, perairan Kep. Kei-Kep. Aru, perairan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru, perairan selatan P. Yos Sudarso.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Aceh, perairan timur Kep. Bintan, Laut Natuna, perairan utara Singkawang, perairan selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-Jawa Timur, perairan Kep. Talaud, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Biak, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua .
Selanjutnya gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan indonesia lainnya, diantaranya adalah Laut Natuna utara dan perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, Kata Guswanto BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).
Kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). "Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkas Guswanto. (OL-13)
Baca Juga: Buaya Serang Nenek di Sampit Hingga Tangannya Putus
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
OMC merupakan bentuk mitigasi proaktif dan antisipasi dari pemerintah daerah. Berdasarkan prediksi cuaca dari BMKG terdapat potensi peningkatan curah hujan di pertengahan Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 19 Agustus 2025. Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 18 Agustus 2025.
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved