Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NILAI kerugian akibat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selama 2020 mencapai Rp71 miliar. Nilai kerugian terbanyak berasal dari bangunan rumah warga yang rusak.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menjelaskan nilai kerugian dihitung setelah terjadi 406 kali bencana sepanjang Januari-November 2020. Dari kejadian itu, 232 kali merupakan bencana tanah longsor.
"Dari berbagai bencana mengakibatkan kerusakan bangunan rumah dan infrastruktur lainnya. Nilai kerugiannya mencapai Rp71,60 miliar," ujar Daeng saat dihubungi, Jumat (1/1).
Baca juga: Ratusan Bencana Terjadi di Kota Sukabumi Sepanjang 2020
Terdapat 1.700 unit bangunan rumah warga yang rusak akibat dampak bencana. Rinciannya, 367 unit rusak berat, 409 unit rusak sedang dan 924 unit rusak ringan.
"Terdapat juga sebanyak 68 unit rumah dalam kondisi terancam," imbuh Daeng.
Dampak bencana juga merusak hampir 106 unit fasilitas. Rinciannya, terdiri dari 8 unit fasilitas peribadahan, 14 unit fasilitas pendidikan, 26 titik jalan rusak, 32 titik saluran air rusak, 5 tempat usaha rusak dan 21 titik jembatan rusak.
"Berbagai dampak bencana semaksimal mungkin kami tangani. Penanganannya berkoordinasi dengan OPD teknis, karena ada yang perlu ditangani perangkat daerah," jelas Daeng.
Baca juga: Mitigasi Bencana, Banjarnegara Andalkan Alat Deteksi
Kemudian, 406 bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Terdiri dari tanah longsor sebanyak 232 kejadian, angin kencang 73 kejadian, kebakaran sebanyak 54 kejadian, banjir sebanyak 27 kejadian, pergerakan tanah 9 kejadian, lain-lain 9 kejadian dan gempa bumi 2 kali kejadian.
Akibat berbagai kejadian bencana, sebanyak 1.789 kepala keluarga (KK) atau 5.191 jiwa menderita. Berikut, 2.789 jiwa mengungsi, 9 orang meninggal dunia dan 25 orang warga terluka.
BPBD Kabupaten Sukabumi mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dengan potensi bencana. Akhir-akhir ini, potensi bencana hidrometeorologi mulai meningkat seiring tingginya curah hujan.(OL-11)
SEKITAR 30% pohon publik Kota Depok sudah tua dan berpotensi tumbang. Jumlah paling banyak ditemukan di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bojongsari.
Perbedaannya, kubah lava sudah terbentuk di Gunung Semeru sebelum erupsi, sedangkan kubah lava Gunung Merapi sampai saat ini belum muncul.
Arah guguran awan panas ke Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter.
Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan korban terdampak akan mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.
GEMPA yang terjadi di Provinsi Jawa Timur pada awal April 2021 jadi sorotan karena menimbulkan kerugian yang cukup besar baik korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
DALAM menyikapi potensi gempa bumi M8,7 dan tsunami di wilayah pesisir selatan Jawa Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penguatan kelembagaan BPBD se-Jatim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved