Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PROGRAM peremajaan sawit rakyat (PSR) di Kalimantan Selatan belum berjalan maksimal. Dari target peremajaan sawit bibit unggul seluas 2.800 hektar pada 2020 di Kalsel baru terealisasi 1.825 hektar.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi, Rabu (30/12). "Cukup disayangkan program PSR di Kalsel tidak maksimal. Padahal pemerintah telah menyediakan bibit unggul dan dana Rp30 juta perhektar untuk petani," ungkapnya.
Pada tahun 2020 program PSR di Kalsel ditarget PSR 2.800 hektar dan terealisasi atau telah mendapatkan rekomendasi teknis 1.825 hektar. Meski demikian pemerintah pusat menambah target luasan PSR pada 2021
menjadi 6.600 hektar.
Menurut Suparmi anggaran PSR sebesar Rp30 juta perhektar yang disediakan pemerintah tersebut berasal dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang berada dibawah Kementerian Keuangan.
"Pemerintah daerah hanya menyalurkan dan kontrol seluruh kegiatan peremajaan kelapa sawit. Sedangkan anggaran langsung disalurkan kepada tiap kelompok tani," kata Suparmi.
Dana BPDPKS berasal dari pungutan hasil ekspor CPO para pengusaha. Program ini telah berjalan sejak tahun 2018 dengan lokasi di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Kabupaten Banjar. Untuk tahun 2021 program PSR diprioritaskan pada lima kabupaten yaitu Tanah Bumbu 1.545 hektar, Tanah Laut seluas 1.500 hektar dan Barito Kuala seluas 1.274 hektar.
Kemudian Kabupaten Kotabaru seluas 1.200 hektar dan Kabupaten Banjar seluas 1.050 hektar. Adapun tujuan peremajaan tanaman kelapa sawit rakyat ini untuk
meningkatkan produktivitas sekaligus meningkatkan pendapatan petani sawit. PSR juga diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan daerah melalui tumpang sari seperti menanam tanaman pangan dan hortikultura di areal kebun sawit.
Disamping itu adalah pula program integrasi sawit-sapi, dimana Kalsel menjadi percontohan nasional program integrasi perkebunan kelapa sawit dengan peternakan ini. (OL-13)
Baca Juga: Wapres Minta Optimalkan Peremajaan Sawit Rakyat
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved