Ada Bahaya di Wisata Alam

Depi Gunawan
28/12/2020 04:00
Ada Bahaya di Wisata Alam
Papan imbauan dipasang di sekitar lokasi longsor Jalan Kolonel Masturi di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, kemarin.(MI/Depi Gunawan)

BUKAN hanya pandemi. Ada bahaya lain yang mengancam warga yang nekat hendak berlibur di akhir tahun.

Di Jawa Barat, bahaya berupa tanah longsor. Beberapa peristiwa di objek wisata sudah terjadi, pekan ini.

Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, sebuah tebing di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, longsor. Wilayah ini masuk peta wisata di kawasan Lembang.

Bongkahan material tebing setinggi puluhan meter ambrol ke kawasan objek wisata Curug Pelangi. Kejadian itu membuat jalan alternatif Cimahi-Lembang terancam putus. Agar longsor tidak semakin parah dan menghindari korban jiwa, jalan hanya diberlakukan satu lajur dan harus buka tutup.

“Panjang longsoran mencapai 15 meter. Pengguna kendaraan tidak boleh terlalu ke pinggir, karena ada ancaman masuk jurang,” ungkap Kepala Resor Pemangku Hutan Cisarua, Ocep Dasila.

Anda memilih ke Sukabumi? Kondisinya tidak jauh berbeda. Peringatan diungkapkan Komandan Koramil Palabuhanratu Kapten Budi Hadi Priyadi.

“Sejumlah akses menuju kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu me­nyimpan ancaman. Ada banyak tebing di sisi jalan yang sewaktu-waktu bisa (tanah) longsor,” ujarnya.

Tanah longsor sudah terjadi, pekan ini. Salah satunya, ruas jalan Simpenan-Kiara Dua di Kampung Gunungbuleud, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Jalan provinsi ini tertimbun tanah longsor setebal 5 meter dan panjang 25 meter.

Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Anita Mulyani menyatakan tingginya curah hujan membuat potensi bencana tanah longsor menyebar di sejumlah objek wisata di selatan dan utara. “Sukabumi itu supermarket bencana. Selain tanah longsor, ada ancaman pergeseran tanah, banjir, dan angin puting beliung.”

Bahaya di jalur selatan

Bagaimana dengan Garut? Sama saja. Kabid Pencegahan BPBD Tubagus Agus Sopyan menyatakan ancaman tanah longsor terjadi di jalur wisata Garut selatan, di antaranya lintas Talegong dan Cisewu.

“Mengimbau kepada pengguna Jalan Cisewu, Talegong, dan Pangalengan harap berhati-hati dan waspada. Tanah longsor mengancam daerah itu saat musim hujan,” tuturnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Ajun Komisaris Asep Nugraha menambahkan jalur selatan memiliki sejumlah titik yang berpotensi longsor saat hujan. “Medannya berupa jalan pegunungan, berjurang dan tebing. Wisatawan harus ekstra hati-hati terutama saat hujan.”

Di Jawa Timur, Fuad Afandi, 21, yang berwisata ke Banyuwangi juga mengalami nahas. Pemuda asal Sidoarjo itu hilang ketika mengunjungi kawasan wisata Pulau Tabuhan, di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo. “Dia berwisata bersama empat rekannya, dua hari lalu. Sampai hari ini, korban belum ditemukan,” kata Kasat Polairud Komisaris Sudarsono, kemarin.

Banyaknya bahaya, selain pandemi covid-19, harusnya disikapi dengan baik oleh warga. Tinggal di rumah lebih bijaksana.

Sementara itu, kejadian bencana alam juga masih terjadi di banyak wilayah. Di Cirebon, Jawa Barat, banjir datang. Kota Malang juga direpotkan banjir yang diduga disebabkan perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. (BB/BK/AD/UA/UL/BN/MG/RF/Ant/N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya