Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Hujan Deras belum Meninggalkan Jawa Barat

AD/DG/BB/BK/N-2
26/12/2020 04:15
Hujan Deras belum Meninggalkan Jawa Barat
Petugas gabungan berusaha mengevakuasi korban yang tertimbun material longsoran di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, kemarin.(MI/DEPI GUNAWAN)

BENCANA alam masih merun­dung sejumlah wilayah di Jawa Barat. Curah hujan yang tinggi membuat kejadian pergerakan tanah dan tanah longsor tidak bisa dihindari.

Di Garut, 28 rumah di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, mengalami rusak sedang dan berat. Pergerakan tanah mengancam rumah-rumah lain sehingga ratusan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman.

“Kami menempatkan mereka mengungsi sementara di gedung olahraga desa. Pergerakan tanah di Cikelet terus meluas dari semula merusak 18 rumah, akhir pekan ini menjalar menjadi 28 rumah,” ungkap Kabid Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tubagus Agus Sofyan, kemarin.

Kerusakan, tambahnya, terjadi di empat kampung. Lokasi permukiman warga berada di perbukitan dengan tanjakan yang tajam. “Kami menunggu evaluasi yang dilakukan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Jika memang harus direlokasi, kami akan segera mengoordinasikannya dengan warga dan pemerintah kabupaten,” tambahnya.

Di Lembang, Kabupaten Ban­dung Barat, nasib nahas dialami Dedi Rohendi, 43. Ia tertimbun tanah longsor di rumahnya di Kampung Lebak Cihideung, Desa Jayagiri.

Setelah evakuasi dilakukan sehari, kemarin tubuhnya ditemukan sudah tak bernyawa. “Tubuhnya ditemukan di tengah rumah. Proses evakuasi berlangsung selama 19 jam,” tutur Kepala BPBD Duddy Prabowo.

Ia menambahkan wilayah Kampung Lebak Cihideung rawan terjadi tanah longsor susulan. “Karena itu, kami sudah mengosongkan enam rumah karena terancam tanah longsor susulan.”

Tanah longsor di lokasi ini terjadi pada Kamis (24/12). Bencana terjadi pada tebing setinggi 10 meter. Rumah Dedi, yang juga ketua RT setempat, tertimbun. Saat kejadian, empat korban ada di dalam rumah, tetapi tiga lainnya dapat diselamatkan.

Sementara itu, Kabupaten Cianjur juga belum lepas dari bahaya. Kali ini, peristiwa yang sangat diwaspadai ialah bencana akibat angin kencang. “Angin kencang setiap hari terjadi. Kami mewaspadai pohon tumbang,” kata Sekretaris BPBD M Irfan Sofyan. (AD/DG/BB/BK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya