Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Naiknya Harga Kedelai Impor Dikeluhkan Pengusaha Tahu

Tosiani
23/12/2020 11:51
Naiknya Harga Kedelai Impor Dikeluhkan Pengusaha Tahu
ekerja mengangkat tahu dari panci setelah dilakukan proses pewarnaan di salah satu tempat produksi tahu di Kampung Cireyod, Lembang.(MI/Depi Gunawan)

KENAIKAN harga kedelai impor yang terus menerus semenjak awal pandemi covid-19 hingga sekarang dikeluhkan oleh para pengrajin tahu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di tengah kondisi pasar yang sepi dan terimbas pandemi, para pengrajin tahu bingung mencari solusi terkait kenaikan harga kedelai, agar bisa terus berproduksi tapi tidak merugi.

Viki, pengelola usaha pembuatan tahu di Kawasan Brojolan, Kecamatan/Kabupaten Temanggung menceritakan pada awal pandemi covid-19 sekitar Maret, harga kedelai sempat naik dari semula Rp7.600 per kg menjadi Rp8.500 kg. Memasuki September, kedelai impor sempat stabil di kisaran harga Rp8.000 hingga Rp8.300 per kg.

"Sekarang tiba-tiba naik lagi dan kenaikan ya luar biasa, sampai hampir Rp9.000 per kg. Padahal sebelum pandemi kalaupun ada kenaikan harga kedelai, semahal-mahalnya tidak sampai harga Rp8.000 per kg," keluh Viki, Rabu (23/12),

Viki menduga kenaikan harga kedelai lantaran pasokan dari luar negeri tersendat lantaran pandemi global covid-19. Kondisi kenaikan harga ini membuatnya bingung. Saat ini kondisi pasar amat lesu, daya beli masyarakat juga turun. Viki berpikir jika menaikan harga tahu, itu bukanlah keputusan yang tepat.

"Itu yang kami bingung. Harga naik dengan kondisi pasar yang amblek, enggak bakal sukses mbak,"ujar Viki.

Jika iaa mengambil langkah mengurangi takaran kedelai, maka otomatis akan berpengaruh pada kualitas tahu yang dihasilkan. Atas kondisi ini, Viki khawatir konsumennya akan berpaling ke produsen tahu lain yang bisa menghasilkan tahu dengan harga lebih murah.

Selama ini pabrik tahu yang dikelola Viki di daerah Brojolan biasa membutuhkan sekitar dua hingga tiga kuintal kedelai impor untuk memproduksi tahu. Tiap dua kuintal kedelai bisa menghasilkan 60 papan tahu putih. Harga jualnya sekarang masih Rp 120 ribu per tiga papan khusus untuk reseller.

baca juga: Papua Barat Terima 6 Bus dari Kementerian Perhubungan

Selain tingginya harga kedelai, komoditas daging ayam juga rata-rata Rp3 ribu per kg. Yatiman, 50 pedagang daging ayam di Pasar Kliwon Selatan Temanggung mengatakan sebelumnya ia mash menjual daging ayam dengan harga Rp30 ribu per kg. Namun sepuluh hari kemudian pemasok daging ayam telah menaikkan harga sehingga ia mengikutinya dengan menjual daging ayam Rp33 ribu per kg.

"Kemungkinan harga akan naik terus karena permintaan pasar cenderung tinggi. Belakangan banyak warga yang menggelar hajatan, serta situasi menjelang tahun baru,"kata Yatiman.

Rofi,60 pedagang lainnya berharap kondisi pasar akan terus ramai, sehingga bisa nutup kerugiannya saat pasar sepi di awal pandemi covid-19. Dengan demikian perekonomian para penjual daging ayam akan mengalami perbaikan. Sementara itu, harga daging sapi pada Rabu (23/12) ini terpantau masih dalam kondisi stabil. Yakni Rp120 ribu per kg untuk daging sapi kualitas super dan Rp115 ribu per kg untuk daging dengan kualitas standar. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya