Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KENAIKAN harga kedelai impor yang terus menerus semenjak awal pandemi covid-19 hingga sekarang dikeluhkan oleh para pengrajin tahu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di tengah kondisi pasar yang sepi dan terimbas pandemi, para pengrajin tahu bingung mencari solusi terkait kenaikan harga kedelai, agar bisa terus berproduksi tapi tidak merugi.
Viki, pengelola usaha pembuatan tahu di Kawasan Brojolan, Kecamatan/Kabupaten Temanggung menceritakan pada awal pandemi covid-19 sekitar Maret, harga kedelai sempat naik dari semula Rp7.600 per kg menjadi Rp8.500 kg. Memasuki September, kedelai impor sempat stabil di kisaran harga Rp8.000 hingga Rp8.300 per kg.
"Sekarang tiba-tiba naik lagi dan kenaikan ya luar biasa, sampai hampir Rp9.000 per kg. Padahal sebelum pandemi kalaupun ada kenaikan harga kedelai, semahal-mahalnya tidak sampai harga Rp8.000 per kg," keluh Viki, Rabu (23/12),
Viki menduga kenaikan harga kedelai lantaran pasokan dari luar negeri tersendat lantaran pandemi global covid-19. Kondisi kenaikan harga ini membuatnya bingung. Saat ini kondisi pasar amat lesu, daya beli masyarakat juga turun. Viki berpikir jika menaikan harga tahu, itu bukanlah keputusan yang tepat.
"Itu yang kami bingung. Harga naik dengan kondisi pasar yang amblek, enggak bakal sukses mbak,"ujar Viki.
Jika iaa mengambil langkah mengurangi takaran kedelai, maka otomatis akan berpengaruh pada kualitas tahu yang dihasilkan. Atas kondisi ini, Viki khawatir konsumennya akan berpaling ke produsen tahu lain yang bisa menghasilkan tahu dengan harga lebih murah.
Selama ini pabrik tahu yang dikelola Viki di daerah Brojolan biasa membutuhkan sekitar dua hingga tiga kuintal kedelai impor untuk memproduksi tahu. Tiap dua kuintal kedelai bisa menghasilkan 60 papan tahu putih. Harga jualnya sekarang masih Rp 120 ribu per tiga papan khusus untuk reseller.
baca juga: Papua Barat Terima 6 Bus dari Kementerian Perhubungan
Selain tingginya harga kedelai, komoditas daging ayam juga rata-rata Rp3 ribu per kg. Yatiman, 50 pedagang daging ayam di Pasar Kliwon Selatan Temanggung mengatakan sebelumnya ia mash menjual daging ayam dengan harga Rp30 ribu per kg. Namun sepuluh hari kemudian pemasok daging ayam telah menaikkan harga sehingga ia mengikutinya dengan menjual daging ayam Rp33 ribu per kg.
"Kemungkinan harga akan naik terus karena permintaan pasar cenderung tinggi. Belakangan banyak warga yang menggelar hajatan, serta situasi menjelang tahun baru,"kata Yatiman.
Rofi,60 pedagang lainnya berharap kondisi pasar akan terus ramai, sehingga bisa nutup kerugiannya saat pasar sepi di awal pandemi covid-19. Dengan demikian perekonomian para penjual daging ayam akan mengalami perbaikan. Sementara itu, harga daging sapi pada Rabu (23/12) ini terpantau masih dalam kondisi stabil. Yakni Rp120 ribu per kg untuk daging sapi kualitas super dan Rp115 ribu per kg untuk daging dengan kualitas standar. (OL-3)
MENJELANG perayaan Imlek 2025, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.
Pemerintah melalui Bapanas membangun kios pangan di berbagai daerah sebagai bagian dari upaya sinergis dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Harga pangan yang relatif stabil di level tinggi telah mengikis daya beli masyarakat. Kondisi itu akan semakin buruk jika ke depan ada kenaikan biaya lain.
Komoditas seperti jagung yang memiliki potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.
Satgas Pangan Polri menyarankan agar pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tingkatkan pasar murah dalam menjaga stabilisasi harga jelang Idul Fitri.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan siklus panen di sejumlah daerah penghasil beras memberi harapan untuk menstabilkan harga di pasaran yang saat ini fluktuatif.
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved