Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Waspada Bencana Alam di Darat dan Perairan

PO/GL/LN/UL/BB/JL/N-2
22/12/2020 03:20
Waspada Bencana Alam di Darat dan Perairan
Jalan nyaris putus diterjang gelombang tinggi, di pesisir pantai wisata Kelurahan Oesapa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.(MI/PALCE AMALO)

BENCANA alam mengakrabi warga di Indonesia Timur. Selain cuaca buruk di perairan, hujan deras mengakibatkan banjir di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Akibat cuaca buruk, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, NTT, terpaksa menghentikan tiga rute pelayaran. “Tidak semua rute kita hentikan,” ungkap General Manager PT ASDP Kupang, Cuk Prayitno, kemarin.

Tinggi gelombang di perairan NTT rata-rata  mencapai 3 meter dan kecepatan angin 20-30 kilometer per jam. Tiga rute yang disetop ialah Kupang-Rote, Kupang-Aimere-Waingapu, dan Kupang-Sabu.

Masih di NTT, puluhan rumah di Desa Reroroja, Magepanda, Kabupaten Sikka, disapu bah akibat luapan sungai. Banjir bandang juga membuat puluhan ternak hilang dan tanaman pertanian rusak.

“Banjir juga merendam rumah kami. Banjir terjadi setelah hujan deras terjadi sore hingga malam hari,” kata Kristin, warga.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yullenz Siswanto mengaku sudah menginventarisasi kerusakan dan kerugian warga. “Kami sudah mengajukan penanganan untuk korban dan kerugian mereka.”

Pengungsian warga terjadi Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akibat banjir sepekan terakhir. Ratusan jiwa harus meninggalkan rumah mereka yang terendam air hingga ketinggian 1 meter.

Kemarin, Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman datang untuk menguatkan pengungsi. Ia juga membawa bantuan makanan dan kebutuhan lain. “Di pengungsian, warga harus tetap menerapkan protokol kesehatan,” ia berpesan sambil membagikan masker.

Sementara itu, pergerakan tanah mengancam 14 rumah di Desa Neglasari, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. “Secepatnya akan kami relokasi,” kata Plt Sekretaris BPBD Anita Mulyani.  Di Kuningan, dalam sebulan sudah ada 23 kejadian bencana. “Bentuknya tanah longsor dan banjir,” ujar Ketua BPBD Indra Bayu. (PO/GL/LN/UL/BB/JL/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya