Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
KEPALA BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh pusat dan daerah sinergi mendukung pengembangan kawasan lumbung pangan baru (food estate) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara (Humbahas Sumut).
Hal itu dikemukakan Dedi Nursyamsi saat bertemu petani, penyuluh dan mahasiswa pendamping Food Estate Humbahas (FEH) pada Jumat (18/12). Setelah bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendampingi kunjungan Menko Maritim dan Investasi RI [Marvest] Luhut Binsar Pandjaitan meninjau lahan tanam FEH.
Usai peninjauan Menko Luhut, Dedi Nursyamsi menghadiri roundtable meeting Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dengan jajaran eselon satu Kementerian Pertanian RI di Saung Jokowi, yang berada di tengah hamparan lahan hortikultura FEH.
"Seluruh penyuluh, baik PNS atau THL dan swadaya harus ambil bagian secara aktif dalam pendampingan dan pengawalan petani di sini," kata Dedi.
Selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang peningkatan kapasitas penyuluh dalam hal teknis hortikultura strategis: bawang merah, bawang putih dan kentang serta pemahaman pengelolaan bisnisnya.
Hal itu, katanya, mengacu arahan Mentan Syahrul bahwa kegiatan tanam perdana FEH diperkirakan rampung pada Januari 2021. Empat tahun ke depan, lahan FEH akan diperluas hingga 30.000 hektar sebagai sentra produksi hortikultura di Sumatera bagian utara.
“Pengolahan lahan hampir lebih 90 persen. Membangun bedengan sudah 70 persen. Desember ini, inshaa Allah selesai 100% pemasangan mulsa. Penanaman tidak lama lagi, tinggal menggerakkan lebih banyak orang, inshaa Allah Januari 2021, penanaman sudah selesai,” kata Mentan Syahrul di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung.
Mentan Syahrul mengatakan FEH mengembangkan pertanian berbasis hortikultura sebagai komoditas utama yakni kentang, bawang merah dan bawang putih.
“Kita tinggal kita tunggu bagaimana melakukan budidaya dan perawatan sehingga bisa panen sesuai waktu yang direncanakan,” kata Mentan Syahrul seperti dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan).
Menyikapi harapan Mentan Syahrul, Dedi Nursyamsi menyarankan Kepala Dinas Pertanian Humbahas, Junter Marbun mendorong penyuluh swadaya kolaborasi dengan petani, "atau berikan lahan sebagai usaha bisnis di bidang pertanian, agar pendapatannya bertambah, bukan mengandalkan honor saja."
Kepada petani setempat, Dedi mengingatkan tentang pentingnya dapat membuat dan memanfaatkan pupuk kompos, sehingga tidak tergantung pada pupuk kimia. Pasalnya, selama mengandalkan pupuk bersubsidi maka petani sulit diharapkan beralih ke pupuk kompos, maka hal itu harus dibiasakan agar petani mandiri pupuk.
"Kita harus sungguh-sungguh dan bekerja keras, seperti dikatakan Menko Luhut bahwa FEH akan menjadi model percontohan di daerah lain, kekurangan yang ditemui pada proses olah lahan, budidaya, panen hingga pasca panen menjadi perbaikan di daerah lain," kata Dedi.
Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan target FEH seluas 1.000 hektar terdiri dari atas 215 hektar dibiayai APBN Kementan sementara 785 hektar dikelola pihak swasta.
“Kalau ini terus berjalan, rencana Mentan Syahrul baru 215 hektar, nanti akan 1.000 hektar. Totalnya 30.000 hektar, jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain,” kata Luhut dikutip Dedi Nursyamsi.
Kepada sejumlah pejabat BPPSDMP Kementan yang menyertai kunjungannya di FEH, Dedi menginstruksikan jajarannya untuk mendorong kerjasama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan off taker untuk antisipasi panen bawang merah pada Januari 2021.
Guna mematangkan hasil pertemuan Jumat (18/12) maka Dedi Nursyamsi beserta jajaran BPPSDMP melakukan pertemuan di Posko FEH pada Sabtu (19/12) dengan Kadistan Humbahas, Junter Marbun; Camat Pollung, Parman Lumban Gaol, pengurus BUMP Pollung serta mahasiswa pendamping. Tujuan pertemuan, membahas rencana penjadwalan panen bawang merah dan pengelolaan BUMP. (OL-13)
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melakukan sosialisasi di berbagai lokasi terkait dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025.
TENAGA Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sangatlah kurang.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Pelatihan Vokasi PascaPanen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayuran.
Tujuan klasterisasi untuk mendorong pembentukan korporasi di tingkat kabupaten guna menaungi klaster-klaster komoditas pangan.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan petani untuk mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian, sehingga tidak lagi menjual produk mentah.
.Food Estate Humbahas telah diolah sejak tahun 2022 dan berfokus pada tanaman hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, dan cabai.
Pengembangan food estate di Humbang Hasundutan (Humbahas) telah merepresentasikan kultur lingkungan dan kebutuhan masyarakat lokal.
Para elite yang berkonflik harus didesak agar menyelesaikan konflik internal mereka demi kemaslahatan publik.
Tujuan Kementan bersama pihak terkait dalam mengembangkan food estate ialah untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik dan semakin sejahtera.
Keberhasilan panen bawang merah secara bertahap yang dihadiri perwakilan Gubernur Sumatera Utara, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor.
Presiden Joko Widodo mengatakan lahan potensial pengembangan food estate di Sumatra Utara seluas 60.000 hektare membentang di empat kabupaten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved